New Normal, Rumah Sakit Swasta Siapkan Layanan Daring

Reporter

Antara

Kamis, 28 Mei 2020 08:04 WIB

Ilustrasi rumah sakit. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Rumah sakit di wilayah Jakarta Selatan bersiap menyediakan layanan kesehatan secara daring saat new normal atau kenormalan baru pada Juni 2020.

"Sejak awal, kami telah mempersiapkan dan mengantisipasi apabila ada hal dalam peningkatan pandemi Covid-19, salah satunya melalui layanan daring dan datang ke rumah pasien," kata Direktur Utama Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, dr Harijanto Solaeman, Sp.P dalam diskusi kesehatan secara virtual di Jakarta, Rabu, 28 Mei 2020.

Harijanto mengatakan sejak awal RS Siloam telah mempersiapkan diri dengan melengkapi perlindungan dan pelayanan secara medis bagi para pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap termasuk staf dan tenaga medis.

Keluarga pasien maupun pasien, lanjut Harijato, tidak perlu khawatir selama periode normal baru berlangsung saat berkunjung ke rumah sakit."Perawatan ataupun konsultasi dapat dilakukan melalui layanan daring, hingga mengadakan perjanjian bersama dokter spesialis," katanya.

Rumah sakit juga meningkatkan pembaharuan layanan kesehatan seperti menambah jumlah cairan pembersih tangan di setiap sudut rumah sakit, kamar pasien, memberlakukan jaga jarak, membatasi muatan lift, serta menambah penggunaan alat pelindung diri berupa pelindung muka (face shield) bagi tenaga medis dan karyawan rumah sakit.

"Intinya, pencegahan infeksi dari dokter ke pasien atau antar pasien selama masa kunjungan," kata Harijanto.

Menurut Harijanto, selama pandemi Covid-19 terjadi penurunan jumlah pasien rawat jalan maupun pasien rawat inap hingga 50 persen.

Pada awal pandemi terjadi penurunan pasien rawat jalan maupun inap sebesar 60 persen, seiring berjalan waktu kondisi tersebut berubah, kini mulai mengalami peningkatan. "Karena orang-orang butuh pelayanan medis. Mudah-mudahan bulan depan penurunannya sudah berkurang," katanya.

Pandemi Covid-19 menimbulkan phobia Covid-19 di kalangan pasien maupun tenaga medis sehingga membuat orang takut untuk ke rumah sakit.

Selain itu ada faktor lain yang menyebabkan pasien berkurang, misalnya pembatasan transportasi hingga 50 persen, sehingga pasien tidak bisa diantar ke rumah sakit oleh beberapa orang.

Harijanto memastikan rumah sakitnya siap menghadapi era normal baru dengan menerapkan pembatasan berlapis di mulai dari awal sebelum masuk rumah sakit, di pintu rumah sakit hingga di dalam rumah sakit.

Harijanto juga mengatakan, RS Siloam TB Simatupang tidak melayani pasien Covid-19. Apabila saat pemeriksaan awal sebelum masuk rumah sakit ditemukan pasien terindikasi Covid-19 akan langsung di rujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditunjuk oleh pemerintah.

Dokter spesialis paru RS Siloam TB Simatupang lainnya dr Henie Widiowati menambahkan, penutupan perawatan bagi pasien di luar Covid-19 akan menjadi bom waktu karena banyak penyakit berat yang tidak bisa dirawat dan tidak memiliki tempat untuk dirawat.

Untuk itu kesiapan rumah sakit yang bersih dan sehat di tengah pandemi Covid-19 sangat diperlukan. "Rumah sakit juga membutuhkan perlindungan dari penularan Covid-19, kita sudah menerapkan rumah sakit bersih dan aman untuk mencegah penularan penyakit infeksi," kata Henie.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

5 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

11 hari lalu

Kisah Kardinah, Adik RA Kartini yang Berjasa namun Dipersekusi di Tegal

Meski dari kalangan bangsawan, keluarga Kartini ini kerap membantu masyarakat. Namun adik Kartini dipersekusi dan darak keliling kota hingga trauma.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya