Masalah Sektor Transportasi di DKI Saat New Normal

Reporter

Taufiq Siddiq

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 31 Mei 2020 10:45 WIB

Penumpang menaiki bus TransJakarta di Jakarta, Jumat, 10 April 2020. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat transportasi publik Djoko Setijowarno menyampaikan sejumlah permasalahan yang akan dihadapi di sektor transportasi saat penerapan new normal atau kenormalan baru di tengah pandemi Covid 19.

Djoko menyebutkan permasalahan mendasar adalah kapasitas angkutan umum di Jabodetabek yang belum siap untuk menghadapi kenormalan baru, terutama dalam menerapkan physical distancing atau jarak aman saat ada penumpukan penumpang.

"Permasalahannya adalah bagaimana kemampuan kapasitas angkutan umum massal dapat menjamin terlaksananya physical distancing terutama pada jam-jam sibuk," ujar Djoko dalam keterangan tertulisnya, Ahad, 31 Mei 2020.

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia itu menyebutkan jika new normal diterjemahkan sebagai semua orang kembali beraktivitas seperti semula, masuk kerja dengan jadwal normal, maka bisa dipastikan kapasitas angkutan umum massal di Jabodetabek tidak dapat menjamin pelaksanaan physical distancing.

Karena lanjut Djoko, akan sulit bagi pemerintah melakukan penambahan kapasitas angkutan umum massal secara signifikan pada jam-jam sibuk dengan demand yang sama pada masa sebelum pandemi.

Advertising
Advertising

Djoko memisalkan penumpang KRL pada jam-jam sibuk yang tidak mungkin menambah kapasitas dengan maksimal kapasitas 35 persen dari seluruh penumpang terangkut. "50 persen saja mungkin sudah sangat berat," ujarnya.

Menurut Djoko jika pun dialihkan ke angkutan umum massal seperti bus, mungkin bisa menjadi solusi, tapi harus dipastikan besaran tarif sesuai KRL. Selain itu waktu tempuh pasti jauh akan lebih lama daripada naik KRL.

Djoko menambahkan, sarana dan fasilitas pendukung lainnya juga harus disiapkan, seperti kapasitas stasiun dan halte agar tidak terjadi penumpukan penumpang.

Selain itu kata Djoko, saat new normal nantinya masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi tentu akan menghindari transportasi publik, hal ini akan berdampak dengan kemacetan nantinya. "Kemacetan di jalan pasti akan lebih parah daripada sebelum pandemi karena mereka yang memiliki kendaraan pribadi baik sepeda motor maupun mobil akan menghindari angkutan umum massal dengan memilih kendaraan pribadi," ujarnya.

Menurut Djoko, kernormalan yang baru mestinya mengatur aktivitas atau kegiatan publik pada masa pandemi dapat dikendalikan intensitasnya. Karena aktivitas ini tidak sama seperti pada massa sebelum pandemi. Caranya dengan menyusun jam kerja bervariasi agar tidak terjadi pergerakan orang banyak di jam-jam sibuk.

Djoko berpendapat pada new normal tidak semuanya harus kembali berkegiatan di luar rumah seperti sebelum pandemi. "Yang masih bisa work from home ya semestinya tetep WFH atau minimal ada pengurangan kehadiran ke kantor," katanya.

Berita terkait

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

3 jam lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

20 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

2 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

8 hari lalu

Rencana Rute KRL Tembus hingga Karawang, KCI: Ada Rencana, Tunggu Pemerintah

Keputusan memperpanjang rute perjalanan KRL hingga ke Karawang merupakan wewenang pemerintah.

Baca Selengkapnya

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

9 hari lalu

Rencana Kenaikan Tarif KRL, Ini Tanggapan PT KCI

Tarif kereta rel listrik (KRL) direncanakan akan naik. Bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI?

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

14 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

PLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.

Baca Selengkapnya

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

19 hari lalu

KAI Commuter Catat Rekor Baru Jumlah Pengguna KRL di Masa Libur Lebaran 2024, Tembus 31 Ribu Orang

"Kami melihat beberapa potensi anak-anak ikut naik KRL."

Baca Selengkapnya