Marak Rampok, Polisi Usul Pengusaha Minimarket Sediakan Security

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 5 Juni 2020 19:35 WIB

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus/TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengusulkan agar asosiasi pengusaha minimarket menyediakan petugas keamanan di setiap toko untuk mengantisipasi aksi perampokan yang marak selama pandemi Covid-19.

"Kalau ada security-nya sendiri di setiap minimarket, saya yakin mereka (perampok) akan takut dan segan," ujar dia saat konferensi pers daring, Jumat, 5 Juni 2020.

Selain menyediakan security, Yusri berujar bahwa para pemilik minimarket bisa memberdayakan masyarakat sekitarnya untuk menjaga keamanan. Ia mengimbau pemilik minimarket untuk berkoordinasi dengan warga.

"Minimal kalau banyak orang di sana, mereka-mereka ini (perampok) tidak akan berani," kata Yusri.

Yusri menjelaskan bahwa minimarket selama ini kerap menjadi sasaran perampokan karena ada uang tunai di sana. Selanjutnya, minimarket dianggap lemah secara sistem keamanan. Yusri berujar, pegawai yang ada di minimarket biasanya hanya kasir atau pelayan tanpa ada satu pun petugas keamanan.

Advertising
Advertising

"Para pelaku ini biasanya mengincar lokasi yang sepi. Mereka ada yang pantau dulu sebelum beraksi," kata dia.

Yusri mengatakan bahwa selama pandemi Covid-19 ini, ada 21 kasus pencurian dengan pemberatan spesialis minimarket di DKI Jakarta. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya telah diungkap polisi.

Penangkapan pelaku perampokan minimarket yang terbaru dilakukan oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat. Polisi menangkap lima dari enam pelaku yang disebut berasal dari kelompok AKAP atau Antarkota Antarprovinsi. Kelima pelaku adalah RH, MS, SH, ZT, dan AH. Saat melakukan penangkapan di Bantargebang, Bekasi, Yusri mengatakan dua pelaku, yakni RH dan MS mencoba melawan petugas dengan menggunakan senjata api. Polisi lantas menembak keduanya hingga akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Yusri menuturkan kelompok AKAP ini telah melakukan perampokan di empat minimarket. Rinciannya adalah di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat pada 26 Mei 2020; di Duren Sawit, Jakarta Timur pada 20 Mei 2020; di Kembangan, Jakarta Barat pada 29 Mei 2020; dan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada 2 Juni 2020.

Yusri menuturkan modus kelompok AKAP saat beraksi adalah menandatangani minimarket dan memarkirkan kendaraan roda empat yang digunakan di sekitar lokasi. Posisi kendaraan sudah dalam keadaan siaga untuk kabur dengan satu orang sopir yang berjaga. Sementara eksekutor masuk ke dalam minimarket.

"Mereka kemudian memaksa karyawan minimarket dengan senjata api dan senjata tajam untuk membuka brankas berisi uang," ujar Yusri.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

10 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

16 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

22 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

23 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

1 hari lalu

Kontroversi Larangan Warung Madura Buka 24 Jam, Ini Awal Kasusnya

Begini awal kasus munculnya larangan terhadap warung Madura untuk buka 24 jam.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

3 hari lalu

Pemerintah Jamin Warung Madura Bisa Buka 24 Jam

Kementerian Koperasi dan UKM menegaskan tidak pernah melarang warung-warung kelontong kecil atau biasa disebut warung madura berjualan selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tepis Larangan Warung Madura Buka 24 Jam

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menepis isu pelarangan operasional warung madura selama 24 jam.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

4 hari lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya