DPRD Sebut Amdal Reklamasi Ancol Belum Ada

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 3 Juli 2020 09:30 WIB

Sejumlah kapal nelayan berada di dekat lokasi perluasan atau reklamasi kawasan Ancol, Jakarta, Rabu, 1 Juli 2020. Sejumlah aktivis menyoroti kebijakan izin reklamasi kepada PT Pembangunan Jaya Ancol, karena Anies Baswedan pernah berjanji akan menghentikan reklamasi. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra, Syarif, mengatakan pembangunan reklamasi Ancol di Jakarta Utara, harus dipastikan analisis dampak lingkungan atau Amdal-nya memenuhi syarat. Hingga kini, kata Syarif, Amdal proyek pengembangan kawasan wisata itu belum ada.

"Pengerjaan proyek itu Amdalnya bisa sambil jalan paralel. Amdal menjadi syarat utama proyek itu bisa dibangun," kata Syarif saat dihubungi, Kamis, 2 Juni 2020.

Syarif menuturkan reklamasi Ancol bakal terbentang di dari sisi barat hingga timur kawasan wisata itu. Reklamasi di sisi barat rencananya bakal diperuntukkan untuk perluasan Dunia Fantasi seluas 35 hektare. Sedangkan sisi timur pengembangan kawasan komersial seluas 120 hektare.

"Di sisi timur sudah terbangun 20 hektare," ujarnya. Pemerintah DKI, kata dia, bakal mendapatkan manfaat 5 persen dari reklamasi itu. "Perluasan 5 persen itu merupakan lahan yang sudah terbentuk. Jadi sebenarnya DKI sudah dapat untung karena reklamasi belum selesai sudah dikasih 5 persen lahan yang telah terbentuk itu."

Lahan yang terbentuk merupakan kerja sama DKI dalam program dumping site atau pembuangan hasil kerukan dari 13 sungai di Ibu Kota, dengan Pembangunan Jaya Ancol. Kerja sama itu telah dilakukan sejak gubernur Fauzi Bowo pada 2009, untuk mereklamasi sisi timur Ancol.

Advertising
Advertising

"Sebenarnya proyek ini sudah berjalan sejak lama dan tinggal diteruskan," ucapnya. "Amdalnya memang belum ada."

Dalam rencana reklamasi ini, kata dia, sebagian memang bakal dijadikan kawasan komersial. Namun, legislator Kebon Sirih bakal menolak jika kawasan reklamasi ini dijadikan perumahan atau cluster. "Kalau rencananya seperti itu akan kami tolak. Memang sebagian akan dijadikan kawasan komersial. Tapi, tidak tahu nanti setelah berjalan bakal jadi apa."

Berita terkait

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

12 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

18 jam lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

1 hari lalu

PSI Tuding Suaranya di Dapil Nias Selatan 5 untuk Kursi DPRD Berpindah ke Gerindra

PSI menduga suara partainya dalam pemilihan legislatif DPRD Nias Selatan, Sumatera Utara berpindah ke Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

2 hari lalu

Alasan PPP Cabut Gugatan soal 3.793 Suara Berpindah ke PAN dan Gerindra

PPP mencabut dalil dalam permohonan sengketa pileg soal perpindahan ribuan suara mereka ke PAN dan Gerindra. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

2 hari lalu

Partai Gerindra Pangkalpinang Diserbu Pelamar Wali Kota

Gerindra membuka pendaftaran untuk posisi wali kota.

Baca Selengkapnya

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

2 hari lalu

Respons PAN hingga Nasdem Soal Jatah Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Zulhas mengatakan masyarakat tak perlu mengkhawatirkan soal jatah menteri dari partai koalisi dalam kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

3 hari lalu

Gerindra Tuding KPU Gelembungkan Suara NasDem di 53 Kecamatan Jawa Barat

Partai Gerindra menuding KPU menggelembungkan suara Partai NasDem di 53 kecamatan di Majalengka dan Subang, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

PKB Klaim Tak Minta Jatah Kursi Menteri Jika Gabung Pemerintahan Prabowo

PKB mengklaim tak minta jatah kursi menteri jika kelak bergabung dengan pemerintahan Prabowo. Soal menteri, kata PKB adalah hak prerogatif presiden.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

4 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya