Pengecekan suhu tubuh di titik pemeriksaan akses keluar masuk di RW 06 Kelurahan Kramat yang menjadi Wilayah Pengendalian Ketat, Jumat (5/6/2020). (ANTARA/HO/ Dokumentasi Kelurahan Kramat)
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Pusat Bayu Meghantara mengatakan RW 02 masih masuk dalam zona merah meski telah menjalani status wilayah pengawasan khusus (WPK) selama satu bulan. Hal tersebut menyusul temuan kasus positif (active case finding) oleh Puskesmas Cempaka Putih.
"Dari 15 WPK awal. Tersisa satu (zona merah) yakni di RW 02 Cempaka Putih. Di situ masih zona merah dari hasil tes usap pedagang di pasar. Kebetulan pedagang banyak yang tinggal RW 02 Cempaka Putih Timur," kata Bayu saat dihubungi, Selasa, 7 Juli 2020.
Bayu mengatakan kasus positif Covid-19 di wilayah tersebut belum mereda, justru meningkat meski sudah menjalani WPK selama satu bulan. "Nah pengetesan itu menambah kasus baru. Makanya RW 02 Cempaka Putih masih merah," kata Bayu.
Saat ini warga yang berada di RW 02 Cempaka Putih Timur tetap menjalani WPK secara ketat diawasi oleh Petugas Gugus Covid-19 di tingkat RW.
Meski demikian dari 15 WPK di Jakarta Pusat pada masa transisi bulan Juni, 14 di antaranya saat ini sudah menunjukkan hasil yang baik. "WPK itu ternyata begitu efektif, WPK di tingkat RW itu sudah banyak yang penambahan kasusnya nol," ujar Bayu.
14 WPK yang saat ini sudah menunjukkan hasil positif di Jakarta Pusat di antaranya: 1. RW 010 Mangga Dua Selatan 2. RW 002 Cempaka Baru 3. RW 006 Kramat 4. RW 009 Cempaka Putih Barat 5. RW 003 Cempaka Putih Timur 6. RW 001 Gondangdia 7. RW 007 Kebon Kacang 8. RW 009 Kebon Kacang 9. RW 012 Kebon Melati 10. RW 013 Kebon Melati 11. RW 014 Kebon Melati 12. RW 002 Petamburan 13. RW 004 Petamburan 14. RW 002 Kampung Rawa
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
13 hari lalu
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI
MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa