Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Kabupaten Bekasi 77 Persen

Kamis, 9 Juli 2020 18:30 WIB

Petugas Dinas Kesehatan mendatangi rumah Orang Dalam Pemantauan (ODP) untuk melaksanakan proses rapid test (pemeriksaan Cepat) di Desa Jayamukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis 26 Maret 2020. Pemeriksaan itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19. ANTARA FOTO/ Arisanto

TEMPO.CO, Cikarang - Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Kabupaten Bekasi dklaim mencapai 77 persen.

"Alhamdulillah semakin baik, tapi kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini. Penanganan Covid-19 akan terus ditingkatkan melalui sejumlah upaya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah di Cikarang, Kamis 9 Juli 2020.

Alamsyah menjelaskan dari total 298 orang yang terkonfirmasi positif selama masa pandemi, 229 di antaranya telah dinyatakan sembuh sedangkan 20 orang meninggal akibat Covid-19.

"Jadi persentasi sembuhnya 77 persen dan pasien meninggal tujuh persen, sisanya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri," katanya.

Gugus Tugas terus mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran Covid-19. Di kabupaten Bekasi sempat muncul klaster Covid-19 di pabrik PT Unilever.

"Di lingkungan permukiman hampir clear hanya saja kemarin sempat meledak di klaster kawasan industri, namun kami segera tangani agar tidak meluas. Kita tes usap ke karyawan, keluarga karyawan, hingga orang yang teridentifikasi telah melakukan kontak fisik. Hari ini kita juga sedang lakukan tes usap ke petugas kepolisian," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur. Kemudian rumah sakit rujukan dengan ruang isolasi yang memadai untuk penanganan pasien.

Pemerintah daerah juga memiliki laboratorium kesehatan daerah dengan kapasitas 100 spesimen per hari yang mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu satu hingga dua hari saja.

"Fasilitas ini tentunya memudahkan diagnosis dan follow up kesembuhan sehingga penanganan COVID-19 lebih maksimal," ungkapnya.

Meski tingkat kesembuhan pasien Covid-19 semakin tinggi, Alamsyah mengingatkan masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini bukan berarti masyarakat bisa leluasa melakukan aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menggunakan hand sanitizer dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak. "Jangan anggap remeh karena pandemi ini belum berakhir. Ikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata dia.

Berita terkait

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

13 hari lalu

Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel

Baca Selengkapnya

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

14 hari lalu

Harga Saham Sentuh Titik Terendah, Presdir Unilever: Akan Membaik

Presdir Unilever Indonesia, Benjie Yap mengatakan salah satu hal yang penting bagi investor adalah fundamental bisnis.

Baca Selengkapnya

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

14 hari lalu

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I-2024

PT Unilever Indonesia Tbk. meraup laba bersih Rp 1,4 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

14 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

14 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

14 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

47 hari lalu

Terkini: PUPR Sebut Pembangunan IKN Gerudukan dan Was-was Diperiksa BPK, KFC dan Burger King hingga Popeyes Tebar Promo Paket Berbuka Puasa

Direktur Bina Penataan Bangunan Kementerian PUPR Cakra Nagara mengatakan pembangunan IKN dilakukan gerudukan dan khawatir dengan pemeriksaan BPK.

Baca Selengkapnya

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

47 hari lalu

Bos Unilever Beberkan Alasan Pisahkan Unit Bisnis Es Krim dan PHK 7.500 Pekerja

Unilever membeberkan alasan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawannya di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

48 hari lalu

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan, Begini Penjelasan Lengkap CEO Hein Schumacher

Unilever bakal melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 7.500 karyawannya di seluruh dunia. Begini penjelasan lengkap CEO Unilever

Baca Selengkapnya

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

49 hari lalu

Ini Modus Dokter Gadungan yang Ditangkap di Bekasi

Modus yang dilakukan tersangka dokter gadungan yaitu mengaku sebagai dokter umum dengan nama yang menurutnya keren, Ingwy Tito Banyu.

Baca Selengkapnya