Gerindra: Anies Baswedan Jangan Ragu Hentikan PSBB Transisi DKI

Reporter

Imam Hamdi

Selasa, 14 Juli 2020 14:56 WIB

Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan membawa peti mati sebagai ilustrasi agar masyarakat tidak datang berziarah ke Taman Pemakaman Umum (TPU) di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (ANTARA/HO/instagram @tamanhutandki)

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Syarif, mengatakan Gubernur DKI Anies Baswedan tidak perlu ragu menghentikan masa pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi menuju normal baru jika dianggap mendesak. "Yang penting saat ambil tindakan terukur," kata Syarif saat dihubungi, Selasa, 14 Juli 2020.

Menurut Syarif, masalah dalam hal ini ada dua, yakni kesehatan dan ekonomi. "Jadi jangan ragu menghentikan transisi jika sudah siap."

Anies tidak boleh menyingkirkan pertimbangan ekonomi dalam menghentikan masa transisi normal baru. Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu, kata Syarif, mesti mengukur potensi krisis di masa yang akan datang.

Saat ini DKI masih bisa melakukan pembatasan sosial karena pondasi ekonominya masih kuat. "Saya setuju kalau penanganan wabah ini semakin tidak terkendali untuk segera dihentikan masa transisinya," ujar dia.

Syarif menyarankan Anies Baswedan segera berkoodinasi dengan pemerintah pusat sebelum menghentikan PSBB transisi. Jangan kurangnya koordinasi ini menjadi celah pihak lain untuk mempolitisasi masalah itu.

"Di DKI seringkali niatnya baik, tapi karena tidak koordinasi jadi dipolitisasi. Jangan sampai itu terjadi lagi."

Advertising
Advertising

Penularan virus Covid-19 terus meroket selama masa PSBB transisi menuju normal baru. Pada Ahad, 12 Juli lalu, penambahan kasus Covid-19 mencetak rekor baru selama pandemi ini berlangsung, yakni sebanyak 404 kasus.

Dengan penambahan itu kasus positif Covid-19 di DKI, kini mencapai 14.361 kasus. Selama sepekan terakhir penambahan kasus Covid-19 telah tembus di atas 200 orang per hari.

Berita terkait

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

1 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

16 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

18 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

22 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

23 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

1 hari lalu

Soal Pertemuan dengan Megawati dan PKS, Gerindra: Prabowo Masih Punya Agenda Lain

Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, bicara mengenai peluang pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri dan PKS. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

1 hari lalu

Prabowo Tidak Mundur dari Jabatan Menhan Meskipun Masa Transisi Presiden Terpilih, Sebab...

Apa alasan Prabowo Subianto tak melepas jabatan Menhan, padahal sibuk transisi sebagai presiden terpilih?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya