PSBB Transisi Berakhir Hari Ini, Kasus Positif Covid-19 Melonjak
Reporter
Tempo.co
Editor
Juli Hantoro
Kamis, 30 Juli 2020 06:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembatasan sosial berskala besar atau PSBB transisi berakhir hari ini. PSBB transisi perpanjangan ini telah berjalan sejak 17 Juli 2020 lalu. Sayang kasus Covid-19 di Ibu Kota bukannya melandai, tapi di hari terakhir PSBB justru melonjak.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kasus positif Covid-19 pada Rabu, 29 Juli 2020 bertambah hingga 584 orang. Angka ini memecahkan rekor pertambahan kasus terbanyak di Ibu Kota. Rekor sebelumnya adalah 473 kasus yang terjadi pada Senin, 27 Juli 2020.
"Setiap hari kita mendengar kasus baru di Jakarta dan hari ini angkanya agak besar di atas 400 kasus. Nanti diumumkan sore ini jumlah persisnya, kita akan ada 584 kasus baru," kata Anies dalam sambutan rapat virtual membahas salat Idul Adha dan kurban dalam masa pandemi, di Jakarta, Rabu, 29 Juli 2020.
Adapun rasio positif di DKI naik menjadi 6,3 persen. Menurut Anies, hasil ini didapat lantaran DKI terus menggencarkan pemeriksaan PCR atau uji usap kepada warga Ibu Kota.
Menurut Anies, pemeriksaan uji seka yang dilakukan Pemprov DKI kini telah melebihi target dari yang ditentukan Organisasi Kesehatan Dunia (WH0) yang menyatakan 10 ribu orang per pekan.
"Kami di Jakarta sepekan terakhir sudah 40 ribu orang diperiksa," kata Anies.
Sebelumnya positivity rate di Jakarta menurut Anies adalah 5,4 persen.
Menurut Anies peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta terjadi lantaran pemerintah terus meningkatkan pelacakan dan pemeriksaan terhadap orang yang berpotensi terpapar virus ini.
Ia mengatakan jika tak melacak warga Jakarta yang terpapar maka bakal lebih banyak lagi orang yang tertular. Sebab, mereka yang terinfeksi bakal menularkan terus ke orang lain.
Dengan melakukan pelacakan, pemerintah bisa dengan cepat mengisolasi warga yang terinfeksi untuk memutus rantai penularan. "Justru angka positif yang banyak harus disyukuri kalau ketemu. Tapi kalau tidak ketemu ini berbahaya karena terus menularkan ke orang lain."
Anies melanjutkan pemerintah tidak akan mengurangi pelacakan dan pemeriksaan dengan tujuan menurunkan angka penularan wabah ini. Sebab, pemerintah bertugas bukan untuk menurunkan angka Covid-19 untuk memberikan rasa aman palsu.
"Yang ingin dilakukan pemerintah itu mengurangi wabah. Doakan kami bisa menuntaskan penularan wabah ini," ujarnya. "Angka positif disyukuri kalau ketahuan. Sedunia juga masih ada wabah."
IMAM HAMDI