Di Klaster Covid-19 Puskesmas Kota Bogor Ada Penambahan Jadi 30 Kasus, Sebab...
Reporter
Mahfuzulloh Al Murtadho
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 13 Agustus 2020 13:34 WIB
TEMPO.CO, Bogor -Terkait klaster Covid-19 Puskesmas, Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim, mengatakan pihaknya kini tengah menggencarkan tes swab atau usap massal terutama di sektor-sektor yang berpotensi atau memiliki resiko tinggi.
Termasuk penularan dan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor seperti Fasilitas Kesehatan dan perkantoran.
Dedie mengatakan setelah melakukan tes swab massal sebanyak 8.500 lebih sampel dengan fokus kepada 789 orang pegawai di 25 Puskesmas, terdata ada 30 orang dari Fasilitas Kesehatan ini terkonfirmasi posistif Covid-19.
“Namun penularan mereka bisa juga terjadi diluar tempat kerjanya, namun berpotensi menularkan ke keluarga,” kata Dedie kepada di Bogor, Rabu malam 12 Agustus 2020.
Baca juga : Jakarta Belum Bebas dari Gelombang I Covid-19, Epidemiolog: PSBB Jangan Bercanda
Dedie mengatakan dari ke-30 Nakes yang terkonfirmasi disumbang dari Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas yang ada di Kota Bogor.
Sehingga dengan demikian Dedie menyebut semua fasilitas kesehatan memiliki resiko yang tinggi akan penularan Covid-19, untuk itu dia menekankan kepada semua warga dan khususnya Nakes untuk lebih memperhatikan protokol kesehatan.
“Saat ini kasus baru terus bertambah, sehingga penting warga masyarakat saling menjaga dan mengingatkan kewaspadaan terhadap Covid,” kata Dedie.
Adapun upaya pihaknya terus menggencarkan swab massal, Dedie menyebut untuk mencapai target pengetesan polymerase chain reaction (PCR) sebesar 1 persen dari total populasi warganya atau sebanyak 11.000 sampel.
Dedie menyebut target itu pun sesuai arahan dari Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil dan jumlah 1 persen itu melebihi target standar Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Juga dengan target itu, Dedie mengatakan akan membantu pihaknya untuk cepat tanggap dan mendekteksi lebih dini penyebaran dan penularan Corona. “Jauh lebih bisa dikendalikan dan penanganannya akan cepat dan akurat,” ucap Dedie.
Dedie mengatakan hasil tes swab massal yang mendeteksi 30 terkonfirmasi dari fasilitas kesehatan yang terdiri dari 4 orang bidan, 3 Dokter magang, 3 tenaga tata usaha, 2 dokter umum, 2 petugas Farmasi, 2 petugas analis, 2 scurity, 2 petugas promosi kesehatan, 2 petugas kebersihan, 1 petugas pendaftaran, 1 petugas poli gizi, 1 staff biasa, 1 petugas Administrasi dan 1 bendahara memang terditeksi dari swab massal yang tengah berjalan.
M.A MURTADHO