Revisi RPJMD 2017-2022, Angka Kemiskinan DKI Disesuaikan Naik 4,32 Persen
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Dwi Arjanto
Sabtu, 15 Agustus 2020 17:39 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono mengatakan, angka kemiskinan di Ibu Kota disesuaikan meningkat dari 3,18 menjadi 4,32 persen.
Perkiraan itu, tutur dia, merupakan hasil kajian bersama Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
"Perkiraan kami proyeksi di awal 3,18 kemudian disesuaikan menjadi 4,32," kata dia dalam unggahan video Youtube Pemprov DKI Jakarta.
Informasi itu disampaikan dalam rapat pimpinan gubernur ihwal perkembangan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI 2017-2022 pada 7 Agustus 2020. Video baru diunggah pada Jumat, 14 Agustus 2020. Dia tak menjelaskan rinci soal faktor penurunan pertumbuhan ekonomi ini.
Menurut Djoko, kenaikan angka kemiskinan ini sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Jakarta yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Hasil kajian DKI dan Indef memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2020 minus 0,5 persen.
Dia menyampiakan, pihaknya berpikir pertumbuhan ekonomi di kuartal 2 (Q2) tak jauh berbeda dari Q1, yaitu 5 persen. Sayangnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta merilis pertumbuhan ekonomi Ibu Kota di Q2 2020 terkontraksi minus 8,22 persen.
"Jadi kemiskinan juga proyeksinya akan lebih banyak tingkat kemiskinan yang akan muncul nanti di DKI," jelas dia.
Sebelumnya, BPS Indonesia mengumumkan angka kemiskinan DKI naik di tengah pandemi Covid-19. Kenaikannya dari 3,42 persen pada September 2019 menjadi 4,53 persen pada Maret 2020.
LANI DIANA | FAJAR PEBRIANTO