Airlangga Hartarto Singgung Soal PSBB Ketat, Politikus Gerindra Bela Anies

Reporter

M Yusuf Manurung

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 10 September 2020 14:50 WIB

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad menganggap pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merupakan cermin pola pikir pemerintah yang melihat sektor ekonomi lebih penting dari kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Pernyataan Airlangga yang dimaksud berkaitan dengan Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali menerapkan PSBB di Ibu Kota.

"Dan ini merupakan problem utama sejak awal, takut lockdown akhirnya di-lockdown oleh puluhan negara, Takut perpanjang PSBB, akhirnya virus membuat peternakan sendiri dalam transmisi setiap komunitas warga," ujar Kamrussamad dalam keterangan tertulis pada Kamis, 10 September 2020.

Menurut Kamrussamad, indeks harga saham gabungan atau IHSG yang fluktuatif dalam masa pandemi Covid-19 adalah hal biasa. Karena itu menurut dia, tak perlu menyalahkan satu sama lain. Kamrussamad berujar, pemerintah sendiri yang mengatakan bahwa saat ini kita berada dalam situasi extra ordinary.

"Artinya sewaktu-waktu bisa terjadi turbulensi ekonomi nasional apalagi pasar modal seperti IHSG," ujar kader Partai Gerindra tersebut.

Advertising
Advertising

Kamrussamad menilai keputusan Anies Baswedan yang memberlakukan kembali PSBB mulai 14 September 2020 adalah langkah tepat. Alasannya, karena Dari 34 provinsi, baru DKI Jakarta yang memenuhi standar jumlah spesimen warga yang ditentukan oleh WHO.

"Hasilnya semua rumah sakit penuh pasien Covid. Bagaimana dengan provinsi lain," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Airlangga Hartarto memberikan tanggapan atas pengumuman Anies Baswedan mengenai rencana menerapkan kembali PSBB total. Dia menyinggung dampak ekonomi dari kebijakan itu.

"Hari ini indeks masih ada ketidakpastian akibat announcement gubernur DKI tadi malam hingga pagi tadi indeks sudah di bawah 5.000," ujar Airlangga dalam konferensi video, Kamis, 10 September 2020.

Menurut Airlangga, sebelumnya indeks telah membaik jika dibandingkan April lalu. Ia berujar sektor yang menunjukkan perbaikan sepanjang 1 April 2020-7 September 2020 antara lain adalah sektor industri kimia, pertanian, keuangan, pertambangan, dan konsumer.

Dalam kesempatan yang sama, ia mengingatkan bahwa dalam kondisi pandemi ini kebijakan gas dan rem harus dikendalikan secara cermat. Ia mengatakan kebijakan gas dan rem tidak bisa dilakukan secara mendadak.

"Kita harus menjaga kepercayaan publik, karena ekonomi ini tidak semua faktor fundamental tapi ada sentimen, terutama di sektor capital market," kata Airlangga.

IHSG berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia atau BEI pada pagi hari ini, Kamis, 10 September 2020. Data RTI pada pukul 09.04 WIB menunjukkan bahwa IHSG berada di level 4.933 atau turun 216,3 poin (4,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya di 5.084,3. Hal ini terjadi usai pengumuman penerapan kembali PSBB di DKI Jakarta.

M YUSUF MANURUNG | CAESAR AKBAR

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

12 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

1 hari lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Perkuat Persatuan Indonesia

Bambang Soesatyo mengingatkan dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Rangkuman Serba-serbi Pembubaran Timnas AMIN

Timnas AMIN dibubarkan pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

3 hari lalu

Kegiatan Setelah Kalah Pilpres: Anies Jeda Politik, Mahfud Md Kembali ke Kampus, Ganjar Aktif Lagi di Kagama

Anies Baswedan mengatakan bakal jeda sebentar dari urusan politik setelah Tim Pemenangan Nasional Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) dibubarkan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

3 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Pembubaran Timnas Amin, Ini Kata Anies

Mantan capres nomor urut 01 Anies Baswedan menanggapi absennya Ketum Partai Nasdem Surya Paloh dalam acara pembubaran Timnas Amin.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

3 hari lalu

4 Fakta Pembubaran Timnas AMIN Hari ini: Surya Paloh Absen hingga Pesan Anies dan Muhaimin

Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

3 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya