MRT Jakarta Tangani Rekomendasi Teknis Pelampauan KLB Pengembang di Kawasan TOD

Jumat, 2 Oktober 2020 04:49 WIB

Petugas didampingi tentara berjaga di pintu keluar Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Jumat, 5 Juni 2020. Operasional pada akhir pekan dimulai pukul 06.00 sampai 20.00 dengan headway 20 menit serta tetap membatasi penumpang sebanyak 390 per rangkaian. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mass Rapid Transit atau MRT Jakarta akan menjadi perpanjangan tangan pemerintah DKI untuk memberikan rekomendasi teknis terhadap pengembang yang ingin mengajukan pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB) di kawasan berorientasi transit atau TOD.

Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, tugas ini biasanya dihandel oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP).

"Prosesnya permohonan pelampauan KLB biasanya memang melalui Pemprov, tapi sekarang kewenangannya diberikan kepada MRT Jakarta untuk membantu DKI," kata dia dalam forum jurnalis yang digelar virtual, Rabu, 30 September 2020.

Pengembang memiliki kewajiban membayar kompensasi KLB apabila melampaui ketentuan. Misalnya, KLB ditingkatkan dari 5 menjadi 7. Menurut dia, pemerintah harus memberikan pertimbangan teknis kepada pengembang yang meminta pelampauan KLB.

PT MRT diminta menghandel seluruh urusan pengembangan kawasan TOD, termasuk rekomendasi pertimbangan teknis. Sebab, pemerintah DKI telah memberikan wewenang kepada PT MRT mengelola kawasan TOD seperti tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 15 Tahun 2020. Kawasan TOD yang dimaksud beradius 700 meter dari stasiun MRT.

BUMD itu ditugaskan membangun kawasan di koridor utara-selatan pada lima stasiun, yakni Fatmawati, Blok M, ASEAN, Senayan, dan Dukuh Atas. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru menerbitkan pergub soal panduan rancang kota (PRK) kawasan TOD di Lebak Bulus, Fatmawati, dan Blok M-ASEAN.

PT MRT bekerja sama dengan PT Transportasi Jakarta lantas membangun anak usaha baru bernama PT Integrasi Transit Jakarta. William menuturkan, perusahaan ini fokus pada pengembangan kawasan TOD yang rencananya diresmikan pada Oktober 2020.

Ada 10 tahap penerbitan rekomendasi teknis, mulai dari pengajuan permohonan pelampauan KLB, menyerahkan dokumen pengembangan dan lampiran surat berisikan keinginan untuk investasi, validasi dokumen, analisis pengelola kawasan, hingga rapat pimpinan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD) yang dikepalai gubernur.

Pengembang yang memperoleh rekomendasi teknis dapat memulai proyeknya sekaligus memenuhi kompensasi pelampauan KLB. "Pengelolaanya dilakukan secara B2B (business to business) dengan para developer yang punya kepentingan terhadap kawasan itu," ucap William.

William membeberkan sudah ada beberapa perusahaan yang mengajukan proposal pelampauan KLB kepada MRT Jakarta. Rinciannya antara lain 2 perusahaan di Fatmawati, 3 di Fatmawati, 2 di Blok M-ASEAN, dan 1 di Senayan.

Berita terkait

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

6 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

6 hari lalu

Menhub Targetkan Groundbreaking Proyek MRT Jakarta pada Agustus 2024

Menhub Budi mengatakan bahwa proyek MRT Jakarta hingga saat ini berjalan sesuai rencana.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

7 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

13 hari lalu

MRT Bundaran HI - Kota Capai 33 Persen, Menhub Apresiasi Kerjasama Indonesia - Jepang

Proyek MRT senilai Rp 4,2 triliun itu sudah mencapai 33 persen hingga Maret 2024. Sebagian besar pendanaan proyek berasal dari pinjaman Jepang.

Baca Selengkapnya

Pengguna MRT Jakarta Boleh Berbuka di Kereta, Hanya Air Putih dan Kurma

50 hari lalu

Pengguna MRT Jakarta Boleh Berbuka di Kereta, Hanya Air Putih dan Kurma

PT MRT Jakarta merilis aturan berbuka puasa selama perayaan ibadah Ramadan 2024. Pengguna MRT hanya diperbolehkan berbuka dengan air putih dan buah kurma maksimum 10 menit setelah azan Magrib.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Segera Revitalisasi Seluruh Terminal Bus, Ada Perkantoran sampai Pusat Belanja

51 hari lalu

Kemenhub Segera Revitalisasi Seluruh Terminal Bus, Ada Perkantoran sampai Pusat Belanja

Pemerintah akan mengubah seluruh terminal bus menjadi transit oriented development (TOD). Ada perkantoran, hotel, hingga pusat belanja.

Baca Selengkapnya

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

54 hari lalu

Sudah Angkut 100 Juta Orang, MRT Optimistis Tahun Ini Bisa Angkut 92 Ribu Penumpang Per Hari

MRT Jakarta sudah melayani 100 juta penumpang sejak mulai beroperasi tiga tahun lalu. Tahun ini target MRT mengangkut 92 ribu penumpang per hari.

Baca Selengkapnya

Update Proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 201, Berjalan Sesuai Jadwal

13 Januari 2024

Update Proyek MRT Jakarta Fase 2A CP 201, Berjalan Sesuai Jadwal

Simak update pekerjaan pembangunan MRT Jakarta Fase 2A CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas).

Baca Selengkapnya

Indeks Kepuasan Pelanggan MRT Jakarta 2023 Capai 88,51, Naik Dibanding 2022

13 Januari 2024

Indeks Kepuasan Pelanggan MRT Jakarta 2023 Capai 88,51, Naik Dibanding 2022

MRT Jakarta merilis kenaikan indeks kepuasan pelanggan (CSI) 2023 mencapai 88,51, naik dibanding indeks 2022.

Baca Selengkapnya