Warga beraktivitas saat terjadi banjir di kawasan Kebon Pala, Jakarta, Senin, 5 Oktober 2020. Hujan deras di wilayah Jabodetabek pada 4 Oktober membuat sebanyak 92 RT terendam banjir dengan rata-rata ketinggian mencapai 20-150 sentimeter. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Sodetan Kali Sunter ke Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon terbukti membuat warga Cipinang Melayu bebas banjir, Senin 5 September 2020. Meski Pintu Air Sunter Hulu siaga 1 pada Minggu malam, air sungai itu tidak meluap menggenangi permukiman di kawasan rawan banjir itu. Dengan rampungnya proyek pengendalian banjir di hulu Kali Sunter, 1.428 Kepala Keluarga di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, bebas banjir pada hari ini. Warga merasa bersyukur karena terbebas dari banjir Cipinang.
"Terima kasih kepada Wali Kota Jakarta Timur beserta jajaran yang berhasil menyelesaikan sodetan Kali Sunter ke Waduk Pondok Ranggon dan Waduk Tiu sehingga air tidak sampai meluap ke rumah kami," ujar warga RT04 Cipinang Melayu Nurdin di Jakarta, Senin.
Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman mengatakan 1.428 Kepala Keluarga di wilayah RW03 dan RW04 bebas banjir setelah proyek sodetan Kali Sunter sepanjang 100 meter dengan lebar 2 meter rampung akhir September 2020.
"Sebelah kiri dan kanan rumah penduduk itu kali yang aliran airnya dari Kali Sunter di Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung. Lalu dibuat sodetan dan air dari hulu ketahan di Waduk Tiu dan Waduk Pondok Ranggon," katanya.
Sebelum sodetan Kali Sunter rampung, RW03 dan RW04 Cipinang Melayu merupakan kawasan langganan banjir saat musim hujan. Pada 25 Februari lalu, rumah penduduk di dua RW itu sempat terendam banjir hingga setinggi atap.
Namun sejak awal Oktober, banjir Cipinang Melayu tak lagi terdengar. Kendati Tinggi Muka Air (TMA) hulu Kali Sunter pada Sabtu lalu mencapai 190 sentimeter atau siaga 2, kawasan itu bebas dari banjir.
<!--more-->
Begitu pun saat TMA Sunter Hulu mencapai 300 cm atau Siaga 1 pada 4 Oktober, Kali Sunter sama sekali tidak meluap. Kondisi wajar TMA di pintu air itu adalah 150 cm.
"Padahal pukul 22.00 semalam, level di Sungai Sunter mencapai siaga 1 dan berhasil tertahan di Waduk Tiu," kata Murgiono, warga RT04 RW04 Cipinang Melayu.
Lurah Cipinang Melayu mengatakan sistem pintu air di waduk tersebut mengendalikan debit air ke Kali Sunter. Pintu air itu dibuka tutup rata-rata 20-30 sentimeter agar air yang turun ke Kali Sunter arah Lubang Buaya dan Cipinang Melayu dapat dikendalikan.
"Sehingga air dari kawasan Lubang Buaya ke Cipinang Melayu debitnya sedikit. Sementara ini masih bisa dikendalikan airnya," katanya.
Agus berharap proyek waduk di hulu Kali Sunter diperluas hingga 20 hektare sehingga wilayah Cipinang Melayu bebas banjir. "Saat ini masih dalam tahap pembenahan Waduk Tiu dan Pondok Ranggon. Yang masih perlu dimaksimalkan di Pondok Ranggon diluaskan lagi waduknya, kalau diperluas lebih kurang 20 hektare bisa lebih maksimal atasi banjir," katanya.