5 langkah Penanggulangan Banjir DKI: Instruksi Gubernur Hingga Normalkan Sungai

Reporter

Imam Hamdi

Kamis, 8 Oktober 2020 07:41 WIB

Ilustrasi banjir. ANTARA/Iggoy el Fitra

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta menyatakan siap menghadapi musim hujan yang diprediksi datang lebih awal. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah kebijakan untuk menghadapi potensi banjir. "Anomali cuaca ini sangat mungkin terjadi di Indonesia termasuk Jakarta. masyarakat harus siap menghadapi, kami sudah siapkan seluruh jajaran aparat," kata Riza pada 22 September 2020.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG mengingatkan potensi peningkatan hujan karena anomali iklim La Nina yang terdeteksi telah berkembang di Samudera Pasifik Ekuator. Suhu muka laut Samudera Pasifik dekat Indonesia itu dapat menyebabkan peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal.

Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal, dalam keterangan tertulis, Sabtu 3 Oktober 2020 menyatakan dampak peningkatan curah hujan bisa terjadi hingga Februari tahun depan. Berikut sejumlah langkah DKI dalam menghadapi potensi banjir pada musim hujan mendatang:

Anies Terbitkan Instruksi Pengendalian Banjir

Advertising
Advertising

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 52 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim. Instruksi Gubernur yang diteken pada 15 September lalu itu meminta seluruh lurah, camat, wali kota hingga kepala dinas untuk mengebut semua program penangan banjir. Anies mengingatkan adanya perubahan iklim yang membuat musim hujan diperkirakan terjadi lebih awal dari biasanya.

Instruksi gubernur menekankan pembangunan sistem deteksi dan peringatan dini serta sistem penanggulangan banjir. Serta arahan untuk memastikan infrastruktur pengendalian banjir yang sudah ada selalu beroperasi dalam kapasitas optimal. "Mempercepat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang belum terealisasi." Demikian instruksi gubernur itu.

Anies Baswedan juga menginstruksikan pemenuhan kewajiban dan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam pengendalian banjir. Termasuk ketersediaan kebutuhan fisik dan terobosan penyerapan anggaran untuk pengendalian banjir Jakarta.

Andalkan Pompa dan Sumur Resapan

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juani Yusuf akan memaksimalkan penggunaan pompa hingga sumur resapan untuk pengendalian banjir Jakarta. Langkah-langkah pengendalian banjir Jakarta itu tertuang dalam instruksi Gubernur Nomor 55 tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan Iklim.

"Akan datang 19 pompa bergerak (mobile) yang kini dalam proses lelang," kata Juaini Yusuf saat dihubungi di Jakarta, Kamis 24 September 2020. DKI memiliki 478 unit pompa pengendali banjir. Meski rata-rata sudah berusia di atas 10 tahun, hanya dua sampai tiga persen pompa yang rusak. Sisanya bisa berfungsi baik.

DKI juga mempercepat pembangunan sumur resapan di lokasi rawan genangan. Akan ada 300 ribu sumur resapan yang dibangun tahun ini. Sedangkan jumlah keseluruhan dari total tahun sebelumnya sudah mencapai sekitar tiga sampai empat ribu titik.

Posko Pengungsi Dua Kali Lipat saat Pandemi

Wakil Gubernur alias Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan dalam penanganan pengungsi akibat bencana banjir Jakarta saat pandemi Covid-19 kali ini, lokasi-lokasi pengungsian disiapkan dua kali lipat demi menjaga jarak aman. "Kami sudah menyiapkan titik-titik jumlah penampungan yang jumlahnya dua kali lipat karena ini masa pandemi Covid-19," ujar Riza di Jakarta, Selasa, 22 September 2020.

Normalisasi Situ dan Embung

Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto akan membangun embung dan menormalkan saluran air untuk antisipasi banjir Jakarta saat musim hujan nanti. Embung atau penampungan air skala besar akan dibangun di dua lokasi yang selama ini rawan banjir.

Ada tiga lokasi rawan banjir di Jakarta Barat. Lokasi pertama di belakang Rusun Lokbin Tegal Alur, yaitu permukiman RT 15/03 dan permukiman warga RW 01. Lokasi kedua di Jalan Dharma Wanita 1, Rawa Buaya, dan lokasi ketiga di Kampung Bulak RT 10/1, Semanan, belakang Rusun Pesakih. "Kami menindaklanjuti perintah Gubernur untuk meninjau tiga lokasi rawan genangan yang lama surutnya dibandingkan wilayah lain," kata Uus Kuswanto di Tegal Alur, Ahad lalu.

Turunkan 54 eskavator untuk keruk lumpur

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria telah menurunkan 54 ekskavator pengeruk lumpur dan sampah di 13 sungai untuk mencegah banjir Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta juga membuat sodetan untuk mengalihkan aliran air agar tidak terjadi banjir. Tahun ini, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan pembelian mobil pompa penyedot genangan air.

IMAM HAMDI | ANTARA

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

3 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

8 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

10 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

14 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

14 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

19 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

20 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya