Cerita Perusuh Demonstrasi Omnibus Law yang Ngaku Tak Tahu Isi UU Cipta Kerja

Minggu, 11 Oktober 2020 05:57 WIB

Ignatius Peter, 21 tahun, salah seorang tersangka perusakan kendaraan polisi saat demonstrasi buruh dan mahasiswa menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja saat dihadirkan di Polda Metro Jaya, Sabtu malam, 10 Oktober 2020. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta -Ignatius Peter, 22 tahun, tertunduk lunglai saat sejumlah wartawan mencecarnya dengan pertanyaan soal aksinya melakukan kerusuhan dalam demonstrasi mahasiswa dan buruh menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.

Mahasiswa semester 3 jurusan perhotelan sebuah PTS di Jakarta Timur itu mengaku ikut demonstrasi karena diajak teman.

"Teman pinjam motor mau ikut demo di Pejompongan, saya terus ikut takut motornya hilang," ujar Ignatius dengan mata berair di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu, 10 Oktober 2020.

Ignatius mengaku berangkat menuju lokasi demo bersama temannya pada Rabu, 7 Oktober 2020 dari rumahnya di Otista, Jakarta Timur. Sesampainya di lokasi, lelaki bertubuh tambun itu mengaku ikut melakukan perusakan sejumlah fasilitas umum.

Baca juga : Jokowi Minta Gubernur Dukung Omnibus Law, Anies Baswedan Jawab Ini ke Jurnalis

Advertising
Advertising

Salah satu yang ia rusak bersama massa lainnya adalah mobil tahanan milik Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Pusat. Mobil tersebut ringsek dan digulingkan oleh Ignatius.

Apes baginya, sebab aksinya itu terekam video dan menjadi alasan polisi menangkap dia di rumahnya setelah kerusuhan terjadi.

Saat ditanya apakah dia mengerti alasan buruh dan mahasiswi menolak Omnibus Law, Ignatius hanya menggeleng.

"Saya gak ngerti Omnibus Law UU Cipta Kerja, saya ikut demo karena diajak teman dan termakan hoaks," ujar Ignatius sambil matanya melirik ke arah polisi yang memantau wawancara tersebut.

Meskipun mengakui sudah merusak fasilitas umum, Ignatius menolak disebut ikut dalam penganiayaan polisi. Ia mengatakan hanya memiliki peran merusak fasilitas umum saja.

Ignatius mengaku menyesali perbuatannya melakukan perusakan itu. Ia juga kapok mengikuti demo yang diakuinya baru sekali dilakukan selama 3 semester menjadi mahasiswa.

Ignatius merupakan salah satu dari 14 orang tersangka kerusuhan di demo Omnibus Law yang ditahan polisi. Ia terbukti melanggar Pasal 170 KUHP tentang menyerang dan melawan petugas dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun.

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

1 hari lalu

KM ITB Desak Pemerintah Cabut UU Cipta Kerja dan Cegah Eksploitasi Kelas Pekerja

Keberadaan UU Cipta Kerja tidak memberi jaminan dan semakin membuat buruh rentan.

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

1 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

1 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

1 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

1 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

2 hari lalu

UU Cipta Kerja, Outsourcing, dan Upah Murah Jadi Sorotan dalam Peringatan Hari Buruh Internasional

Serikat buruh dan pekerja menyoroti soal UU Cipta Kerja, outsourcing, dan upah murah pada peringatan Hari Buruh Internasional 2024. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

2 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

6 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya