Operator Terminal Pulogebang: Rapid Test Antigen Hanya Bagi Penumpang Luar Jawa

Rabu, 23 Desember 2020 17:53 WIB

Penumpang Bus AKAP (antar kota antar provinsi) duduk dengan menjaga jarak di Terminal Pulogebang, Jakarta, Ahad, 10 Mei 2020. ANTARA/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta - Operator Terminal Pulogebang menyatakan kewajiban membawa surat rapid test antigen hanya berlaku bagi penumpang bus tujuan luar Pulau Jawa. Kepala Satuan Pelaksana Operasi Terminal Pulogebang Afif Muhroji mengatakan ada penumpang yang batal berangkat karena hasil tesnya positif Covid-19.

"Untuk penumpang di luar Pulau Jawa, wajib menunjukkan surat keterangan tes cepat antigen. Kalau untuk pemberangkatan di Pulau Jawa, minimal surat keterangan sehat dokter atau bebas influenza," kata Afif Muhroji di Jakarta, Rabu 23 Desember 2020.

Ketentuan itu diterapkan operator terminal Pulogebang berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 20 Tahun 2020 tentang perjalanan orang di tengah pandemi Covid-19.

Sistem pengawasan kesehatan penumpang di Terminal Terpadu Pulogebang dilakukan di Posko Pemeriksaan Lantai Mezzanine yang melibatkan sejumlah tim medis dan keamanan terminal.

Pengawasan dilakukan secara menyeluruh terhadap penumpang saat mendaftarkan diri di meja registrasi pemberangkatan. Penumpang diminta menunjukkan surat keterangan dokter atau hasil rapid test antigen bila tujuannya ke luar Jawa.

"Kalau yang datang wajib tes cepat antigen, mereka kita arahkan ke klinik atau yang kita adakan secara gratis lewat bantuan pemerintah," katanya.

<!--more-->


Dalam dua hari pelaksanaan Rapid Test Antigen atau sering disebut swab antigen, kata Afif, sudah 137 penumpang yang ikut serta dalam program tersebut. Pada Selasa kemarin, tercatat 107 orang yang mendaftar. Sebanyak 93 di antaranya menjalani tes cepat antigen itu, sedangkan 14 sisanya batal berangkat.

"Satu penumpang yang batal berangkat karena positif Covid-19. Lanjut kita arahkan untuk diisolasi di rumah sakit terdekat," katanya.

Afif menambahkan dalam program tes rapid antigen gratis, Terminal Pulogebang memperoleh pasokan 800 alat. Setiap hari dialokasikan sebanyak 100 hingga 150 alat.

"Kita lakukan secara acak terhadap penumpang yang menunjukkan gejala saja, sebab ada kuotanya. Kalau ada yang tidak terakomodasi lewat tes antigen gratis, maka diarahkan ke klinik kesehatan di lantai satu terminal," katanya.

Baca juga: Penumpang Pilih Naik Bus dari Luar Terminal Pulogebang, Kenapa?

Khusus untuk tes cepat di klinik Terminal Pulogebang, dibebankan biaya seharga Rp 85 ribu per orang untuk tes cepat antibodi, sedangkan untuk rapid test antigen Rp 150 ribu per penumpang.

Berita terkait

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

17 Desember 2023

Dinkes DKI: Pancaroba Jadi Salah Satu Penyebab Naiknya Kasus Covid-19

Peralihan musim atau pancaroba menjadi salah satu penyebab naiknya kasus Covid-19. Imunitas tubuh menurun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

15 Desember 2023

Perlunya Sosialisasi Prokes untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19

Sosialisasi protokol kesehatan perlu digalakkan kembali di media untuk menekan kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini naik.

Baca Selengkapnya

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

14 Desember 2023

Covid-19 Kembali Mengancam, Ini Pesan Guru Besar UI

Guru Besar UI mengatakan orang dengan gejala flu, yang dia nilai mirip gejala COVID-19, perlu memakai masker untuk mencegah penularan.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

14 Desember 2023

Satu Pasien Positif Covid-19 di Solo, Gibran Yakin Tidak Seganas Dulu

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap merebaknya kembali kasus positif Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Meski Ada 271 Kasus Positif Covid-19 dalam Sepekan

14 Desember 2023

Dinkes DKI Imbau Masyarakat Tak Perlu Panik Meski Ada 271 Kasus Positif Covid-19 dalam Sepekan

Dinkes DKI mencatat ada 271 kasus baru positif Covid-19 pada 4-10 Desember di Jakarta. Masyarakat diminta tak perlu panik.

Baca Selengkapnya

4 Langkah Dinas Kesehatan DKI Jakarta Mengerem Kasus Covid-19

11 Desember 2023

4 Langkah Dinas Kesehatan DKI Jakarta Mengerem Kasus Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta kembali mengintensifkan vaksinasi sebagai langkah pencegahan lonjakan baru kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Melonjaknya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

11 Desember 2023

4 Fakta Melonjaknya Kasus Covid-19 di DKI Jakarta

Dinas Kesehatan DKI mencatat 27 November hingga 3 Desember 2023, ada 80 kasus Covid-19. Ada 90 persen ringan dan tanpa gejala 10 persen gejala sedang.

Baca Selengkapnya

Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes DKI: Warga Usia 50 Tahun Ke Atas Harus Sudah Vaksinasi Dosis ke-4

8 Desember 2023

Ada Lonjakan Kasus Covid-19, Dinkes DKI: Warga Usia 50 Tahun Ke Atas Harus Sudah Vaksinasi Dosis ke-4

Dinas Kesehatan DKI menyebut lonjakan kasus positif COVID-19 di Jakarta tercatat sejak 13 November 2023.

Baca Selengkapnya

Han So Hee Positif Covid-19 saat Syuting Drama Gyeongseong Creature 2

12 September 2023

Han So Hee Positif Covid-19 saat Syuting Drama Gyeongseong Creature 2

Han So Hee merasa tidak enak badan selama syuting Gyeongseong Creature 2 dan dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan pemeriksaan.

Baca Selengkapnya