Epidemiolog: Angka Covid-19 Terus Meroket di DKI karena Pelacakan Lemah

Reporter

Imam Hamdi

Minggu, 27 Desember 2020 12:10 WIB

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog Universitas Indonesia Syahrizal Syarif mengatakan lonjakan penularan Covid-19 di Jakarta hingga mencapai 2 ribu kasus per hari karena wabah belum bisa dikendalikan hingga hari ini. Sehingga terjadi peningkatan eksponensial atau pengkalian dari jumlah yang ada.

"Memang wabah tidak terkendali," kata Syahrizal melalui pesan singkat, Ahad, 27 Desember 2020. Wabah di banyak wilayah di Indonesia hingga hari ini belum terkendali karena rendahnya tes atau pelacakan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

Idealnya pelacakan kontak atau contact tracing 1:30, sedangkan di DKI dan wilayah lainnya masih di bawah 10. Minimnya tindakan pelacakan Covid-19 membuat wabah terus menyebar.

Temuan kasus, kata dia, hanya bisa dilakukan dengan pelacakan atau tes yang masif. Ketika penelusuran kontak tidak dilakukan, transmisi lokal terjadi secara luas. "Orang terinfeksi tanpa ada kejelasan tertular dari siapa."

Syahrizal menuturkan saat ini basic reproduction rate (Ro) atau rasio dasar penularan Covid-19 di DKI tercatat di angka empat. Artinya setiap orang yang terinfeksi berpotensi menularkan kepada empat orang lainnya.

Advertising
Advertising

Sedangkan angka reproduksi efektif (Rt) atau tingkat reproduksi virus setelah mendapat intervensi masih di atas satu. "Jadi kalau masih di atas satu pasti kasus akan terus meningkat," ujarnya.

Peningkatan bakal terus terjadi secara eksponensial atau kelipatan jika tidak ada intervensi serius.

Berita terkait

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

41 menit lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

9 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

9 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

20 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

14 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya