Perajin Tahu dan Tempe di Lebak Ikut Mogok, Minta Jokowi Subsidi Kedelai

Minggu, 3 Januari 2021 04:03 WIB

Suasana pabrik produksi tahu yang sepi akibat mogok kerja di Kawasan Mampang, Jakarta, Sabtu, 2 Januari 2021. Sekitar 5.000 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tergabung Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta menghentikan sementara proses produksi pada 1 hingga 3 Januari 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Lebak - Perajin tahu dan tempe di Kabupaten Lebak, Banten, meminta bantuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan subsidi harga kedelai impor yang melonjak di pasaran. Harga kedelai naik dari Rp 370 ribu menjadi Rp 465 ribu per 50 kilogram.

"Kita sejak sepekan terakhir ini mengeluhkan," kata Ketua Paguyuban Perajin Tahu Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Mad Soleh di Lebak, Sabtu 2 Januari 2021.

Akibat kenaikan harga kedelai itu, perajin tahu di Kabupaten Lebak terancam gulung tikar. Mereka khawatir konsumen menolak membeli tahu mereka jika harga dinaikkan.

Para perajin tahu berharap Presiden Jokowi segera turun tangan dengan memerintahkan Kementerian Perdagangan memberikan bantuan subsidi kedelai. Pemerintah pernah memberikan subsidi kepada perajin tahu tempe ketika harga kedelai impor melonjak.

"Kami minta kedelai bisa kembali bersubsidi sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat juga menyerap lapangan pekerjaan," katanya.

Pada saat ini, perajin tahu tempe Kabupaten Lebak ikut mogok produksi bersama perajin se-Jabodetabek mulai 1 Januari sampai 3 Januari 2020. Pemogokan ini diharapkan mendorong pemerintah melakukan intervensi dengan memberikan subsidi kedelai. Harga kedelai terus bergerak naik di pasaran karena persaingan impor kedelai Amerika dan Cina.

<!--more-->


Ada 35 unit usaha perajin tahu di Lebak yang terpaksa menghentikan produksi karena kenaikan harga kedelai. "Kami berharap harga kedelai kembali stabil atau dibantu subsidi," kata Mad Soleh.

Suhali, seorang perajin tempe di Rangkasbitung, Lebak, mengeluhkan kenaikan harga kedelai di pasaran dari Rp 7.500 menjadi Rp 9.500/Kg. Kenaikan harga kedelai tersebut membuat produksi berkurang dan berdampak terhadap pendapatan.

Selama ini, pendapatan hasil berjualan tempe hanya cukup memenuhi kebutuhan makan keluarga. "Kami minta harga kedelai kembali normal, sehingga perajin tetap eksis memproduksi tempe sebagai ladang mata pencarian," katanya.

Para perajin tempe tradisional di Rangkasbitung belum berani menaikkan harga satuan tempe karena khawatir ditinggalkan pelanggan. Perajin hanya menyiasati dengan memperkecil ukuran dengan harga normal, yakni Rp1.000 per tempe.

"Kami serba bingung jika harga satuan tempe dinaikkan, pasti pelanggan keberatan," ujarnya.

Adhari, seorang perajin tempe di Rangkasbitung mengatakan selama ini dia mendapatkan kedelai dari pedagang pengecer di Pasar Rangkasbitung. Sebab di Kabupaten Lebak tidak memiliki lembaga usaha, seperti koperasi maupun asosiasi yang bisa melindungi harga kedelai.

Baca juga: Tak Ada Tahu dan Tempe, Tukang Gorengan: Padahal Itu Favorit

Perajin tempe maupun tahu mendapatkan kedelai langsung dari pengecer dengan harga relatif tinggi. "Kami berharap pemerintah dapat melindungi para perajin tempe dengan memberikan subsidi harga murah dan terjangkau," katanya.

Berita terkait

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

14 menit lalu

Perjalanan Ubah Regulasi Masa Jabatan Kepala Desa di UU Desa, Setelah Unjuk Rasa Menjelang Pemilu 2024

Masa jabatan kepala desa akhirnya diperpanjang dari 6 tahun menjadi 8 tahun. Beleid gres itu tertuang dalam UU Desa yang diteken Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

8 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

9 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

9 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

10 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

11 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

12 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya