Dinas Pangan DKI Pantau dan Antisipasi Peredaran Cabai Rawit Dicat Merah

Reporter

Antara

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 4 Januari 2021 04:24 WIB

Warga membeli cabai rawit di salah satu tenda Toko Tani Indonesia Center, Jalan Ragunan Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Ahad, 9 Februari 2020. Tempo/Adam Prireza

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta melaksanakan pemantauan untuk mengantisipasi beredarnya cabai rawit bercat merah di pasaran.

"Beredarnya temuan cabai rawit merah hasil pewarnaan dengan cat telah menimbulkan keresahan di masyarakat sehingga kita berinisiatif untuk melakukan pemantauan," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala DKPKP DKI, Suharini Eliawati saat dikonfirmasi Minggu, 3 Januari 2020.

Elly, sapaan akrab Suharini menyebutkan, pemantauan telah dilakukan sejak Sabtu 2 Januari 2021 kemarin di 10 pasar yang ada di wilayah DKI Jakarta.

Kesepuluh pasar tersebut, yakni Pasar Tomang Barat, Pasar Ganefo, Pasar Laris, Pom Pengumben, Pasar Kalideres, Pasar Klender, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar Baru dan Pasar Minggu,3 Januari 2021.

Baca juga : PSBB, Cabai Rawit Kelebihan Pasokan 27.130 Ton

Pemantauan dengan mengerahkan petugas di setiap Suku Dinas KPKP yang ada di enam kota administrasi DKI Jakarta.

"Pantauan dilakukan setiap hari oleh Sudin KPKP wilayah," ujarnya.
Dalam pemantauan tersebut petugas melakukan pengambilan sampel cabai rawit merah yang ada di sejumlah pasar, termasuk pasar tradisional.

Petugas melakukan pengamatan dan pemeriksaan fisik terhadap cabai rawit merah yang diambil sampelnya.

Menurut Elly, hasil pengamatan organoleptik di semua pasar yang dikunjungi semua cabai rawit merah yang dijual aman untuk dikonsumsi dan tidak menunjukkan adanya ciri hasil pewarnaan cat Pylox.

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menyiram atau mencelupkan sampel cabai rawit merah menggunakan tiner cat atau bensin.

"Cara ini untuk membuktikan adanya pewarnaan cat atau tidak. Semua sampel tidak ada yang luntur artinya warna alami cabai," kata Elly.

Elly menambahkan, pihaknya merespon cepat pemberitaan tentang cabai rawit bercat merah yang menghebohkan warga tersebut, guna menjamin pangan yang dikonsumsi masyarakat Jakarta aman.

"Selanjutnya kami juga akan terus rutin memantau hal itu jangan sampai kecolongan," ujarnya.

Elly menambahkan, selain cabai, DKPKP juga melakukan pemantauan terhadap daging ayam yang telah diberi bumbu.

Pemantau dan pemeriksaan dilakukan guna memastikan bumbu yang digunakan memakai pewarna alami yang aman dan sehat, bukan pewarna kimia/tekstil yang berbahaya bagi kesehatan, jelas Elly.

"Jika warga ada yang merasa ragu dengan pangan yang dibelinya maka dapat menghubungi petugas Kasatlak Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian yang ada di setiap kecamatan," ujar Elly memberi imbauan.

Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas bekerja sama dengan Polres Temanggung, Jawa Tengah, mengungkap kasus cabai rawit putih berpewarna merah yang diperjualbelikan di daerah ini.

Modus pewarnaan cabai rawit mentah/putih dicat menjadi cabe rawit merah sebagaimana pemberitaan di media karena harga cabe rawit merah yang cukup tinggi.

ANTARA

Berita terkait

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

9 hari lalu

5 Daerah Penghasil Bawang Merah Di Indonesia

Kenaikan harga bawang merah dipengaruhi penurunan produksi di sejumlah daerah penghasil.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Ramadan, Polsek Pulogadung Pantau Harga Bahan Pokok ke Pasar Tradisional

50 hari lalu

Hari Pertama Ramadan, Polsek Pulogadung Pantau Harga Bahan Pokok ke Pasar Tradisional

Pemantauan harga bahan pokok dilakukan untuk menghindari terjadinya permainan atau manipulasi harga oleh pedagang.

Baca Selengkapnya

DKI Sebar Spunbox untuk Gerakan Gunakan Ulang Kantong Spunbond

56 hari lalu

DKI Sebar Spunbox untuk Gerakan Gunakan Ulang Kantong Spunbond

Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan Gerakan Gunakan Ulang Kantong Spunbond di Pasar Rakyat pada Rabu, 6 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Jasad Pria Ditemukan di Bawah Fly Over Tanjung Barat, Diduga Bunuh Diri dengan Terjun dari Atas Jembatan

17 Februari 2024

Jasad Pria Ditemukan di Bawah Fly Over Tanjung Barat, Diduga Bunuh Diri dengan Terjun dari Atas Jembatan

Polisi menemukan sepeda motor yang terkunci stang dan helm di atas jembatan. Diduga bunuh diri dengan cara terjun dari atas jembatan.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Garap Pasar Tradisional Jadi Tempat Nongkrong Seru Layaknya Kafe

15 Februari 2024

Yogyakarta Garap Pasar Tradisional Jadi Tempat Nongkrong Seru Layaknya Kafe

Pasar tradisional di Yogyakarta yang telah digarap antara lain Pasar Prawirotaman, Pasar Kranggan, dan Pasar Sentul. Kini jadi tempat nongkrong.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Resmikan Pasar Bunta di Banggai

14 Februari 2024

Zulkifli Hasan Resmikan Pasar Bunta di Banggai

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, meresmikan Pasar Bunta di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Baca Selengkapnya

Gibran Ingin Pasar Tradisional di Papua Ditambah: Supaya Ekonomi Masyarakat Meningkat

26 Januari 2024

Gibran Ingin Pasar Tradisional di Papua Ditambah: Supaya Ekonomi Masyarakat Meningkat

Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka mengatakan ingin menambah jumlah pasar di Papua.

Baca Selengkapnya

Satgas Pangan Ungkap Penyebab Harga Cabai Masih Tinggi di Sejumlah Daerah

28 Desember 2023

Satgas Pangan Ungkap Penyebab Harga Cabai Masih Tinggi di Sejumlah Daerah

Satgas Pangan Polri mengungkap fakta di lapangan yang mengakibatkan harga cabai rawit masih tinggi di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Harga Cabai Rawit Merah Kian Pedas: Tertinggi di Sulawesi Utara Capai Rp 183 Ribu

27 Desember 2023

Harga Cabai Rawit Merah Kian Pedas: Tertinggi di Sulawesi Utara Capai Rp 183 Ribu

Harga cabai rawit merah menyentuh harga Rp 183.750 per Kilogram. Ini detail harga cabai di berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Waspadai Sistem Pasar Bebas: Perekonomian Kita Berasaskan Kekeluargaan

20 Desember 2023

Prabowo Minta Waspadai Sistem Pasar Bebas: Perekonomian Kita Berasaskan Kekeluargaan

Prabowo Subianto meminta para pedagang tradisional waspada terhadap sistem pasar bebas.

Baca Selengkapnya