Foto aerial suasana malam hari di Rumah Sakit Darurat (RSD) Penanganan COVID-19 Kompleks Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020. ANTARA/Galih Pradipta
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta dalam dua pekan ke depan dapat menurunkan jumlah kasus aktif dan menekan penambahan pasien positif Covid-19. Dia mengajak masyarakat bersama-sama mengosongkan rumah sakit dari pasien Covid-19.
"Mari kita bekerja bersama untuk mengosongkan rumah sakit di Jakarta dari kasus positif Covid-19," kata dia dalam pemaparannya secara virtual, Sabtu, 9 Januari 2021. Ia mengajak untuk mengosongkan hotel dan Wisma Atlet dari orang-orang yang terpapar dan harus melakukan isolasi terkendali.
Anies menjelaskan, kasus Covid-19 di Ibu Kota selalu menanjak setelah ada libur panjang. Misalnya, jumlah kasus pada awal September 2020 naik signifikan hingga 49 persen setelah libur panjang pada 15-23 Agustus 2020.
Lonjakan kasus juga terjadi setelah libur panjang pada 28 Oktober-2 November 2020. "10-14 hari kemudian melonjak dan klaster penularan terbesar adalah klaster keluarga."
Dia juga mengajak warga untuk mengingat kerja para tenaga medis selama sembilan bulan pandemi Covid-19. Mereka inilah, kata dia, yang menjadi benteng pertahanan terakhir untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
"Dengan begitu ikhtiar bersama kita dua minggu ke depan adalah ikhtiar yang sangat penting yang InsyaAllah bisa membantu mempercepat dalam pengendalian pandemi Covid-19 ini."
Pengetatan PSBB Jakarta dimulai 11-25 Januari 2021. Jumlah orang yang bekerja di kantor maksimal 25 persen dari kapasitas normal, jam operasional rumah makan sampai pukul 19.00 WIB, dan transportasi umum hanya melayani penumpang hingga 20.00 WIB. Fasilitas umum, sosial, dan budaya ditutup.