Deretan rumah di bantaran Sungai Ciliwung, Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan anggaran sekitar Rp5 triliun untuk pembebasan lahan terkait rencana normalisasi sungai di Ibu Kota hingga tahun 2024. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan normalisasi sungai tetap dilakukan. Kebijakan ini diperlukan untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat di bantaran sungai mewaspadai kenaikan tinggi muka air (TMA) di Pos Pantau Angke Hulu yang berstatus Siaga 3, pada Selasa malam, 9 Maret 2021.
"Info disaster early warning system (DEWS) kepada warga bantaran sungai, akibat kenaikan Pos Pantau Angke Hulu, TMA 180 cm, waspada/Siaga 3," tulis BPBD DKI Jakarta dalam akun Twitter @BPBDJakarta, di Jakarta, Selasa, 9 Maret 2021.
BPBD DKI Jakarta meminta warga di sejumlah wilayah mewaspadai kemungkinan TMA semakin meningkat yang dapat menyebabkan banjir.
Warga yang kemungkinan terdampak, apabila terjadi banjir, yakni di wilayah Rawa Buaya, Cengkareng Timur, Cengkareng Barat, Kembangan Utara, Kedoya Utara, Duri Kosambi, Kapuk, dan Kedaung Kaliangke.
BPBD DKI Jakarta telah menyebarkan informasi ini melalui DEWS, media sosial dan kepada lurah serta camat setempat.