Setahun RSDC Wisma Atlet, 1.500 Orang Main Angklung Lagu Heal The World
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Selasa, 23 Maret 2021 19:03 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Alunan suara angklung menggema di kompleks Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta sore ini. Sebanyak 1.500 pasien Covid-19 dan relawan tenaga kesehatan bersama-sama memainkan angklung guna memperingati satu tahun RSDC Wisma Atlet Kemayoran beroperasi.
"Angklung yang dimainkan adalah tanda kebersamaan," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam sambutan yang diunggah di akun Youtube Budaya Saya, Selasa, 23 Maret 2021.
Menurut Hilmar, angklung adalah representasi kebudayaan Indonesia. Alat musik tradisional ini juga mudah dimainkan dan akan meningkatkan kekompakan pemain apabila di bawah bimbingan yang tepat. Inilah yang dimaksud sebagai tanda kebersamaan.
Acara dimulai dengan memainkan lagu Gugur Bunga pukul 17.00. Ada tiga lagu yang dimainkan berturut-turut, yaitu Heal The World, Terpesona, dan Kebyar-Kebyar. Selama acara berlangsung, para pemain angklung dipandu oleh konduktor Rumah Angklung Arny Dulishaputri.
Dari pantauan Tempo, seluruh pengisi acara menggunakan alat pelindung diri (APD) yang lengkap, mulai dari baju hazmat, masker, kacamata, dan sarung tangan. Puluhan tenaga kesehatan yang mengenakan APD dan memegang angklung juga tampak berbaris di halaman Wisma Atlet.
Para pasien Covid-19 yang dirawat di Wisma Atlet juga diikutsertakan dalam perayaan ini. Mereka menyebar di halaman dan tangga Wisma Atlet dengan saling menjaga jarak.
Hilmar menuturkan,1.500 angklung dibeli dari pengrajin yang ekonominya rontok akibat pandemi Covid-19. "Angklung ini kami beli dari pengrajin, sehingga bukan foya-foya, bukan menghamburkan uang," ucap dia.
Baca juga: RS Darurat Wisma Atlet Masih Rawat 2.296 Pasien Covid-19, Ini Detailnya
Acara peringatan setahun RSDC Wisma Atlet Kemayoran ini berlangsung sekitar 40 menit. Sebelum permainan angklung dimulai, masyarakat diajak untuk mengheningkan cipta dalam rangka menghormati para tenaga kesehatan yang gugur akibat Covid-19.