Besok Sekolah Tatap Muka. Epidemiolog: Uji Coba Kok Orang dengan Penyakit

Selasa, 6 April 2021 21:51 WIB

Sejumlah guru menyiapkan bangku untuk para siswa belajar menjelanguji coba sekolah tatap muka di SDN Kenari 08 Pagi, Jakarta Pusat, Selasa, 6 April 2021. Suku Dinas Pendidikan Kota Jakarta Pusat segera menggelar uji coba sekolah tatap muka di tujuh sekolah, yaitu DN Kebon Melati 01 Tanah Abang, SDN Cideng 07, SDN Petojo Utara 05 Gambir, SDN Kenari 08, SDN Rawasari 05 Pagi, SMP Mahatma Gandi School Sawah Besar, dan SMKN 44 Kemayoran. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Epidemiolog dari Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono menyebut uji coba sekolah tatap muka di Jakarta mulai Rabu besok, 7 April 2021, terlalu terburu-buru. Menurut dia, kondisi di Ibu Kota belum ideal untuk menerapkan sekolah tatap muka.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seharusnya melakukan audit mendalam untuk meminimalisir risiko sekolah tatap muka di masa pandemi Covid-19.
Selain itu tidak ada alasan mendesak untuk memberlakukan sekolah tatap muka dalam kondisi saat ini.

“Menguji coba kok orang dengan penyakit,” ujar dia lewat sambungan telepon pada Selasa, 6 April 2021.

Tri mengatakan, saat ini wabah Covid-19 masih berstatus pandemi. Idealnya, sekolah tatap muka baru dapat diberlakukan saat status Covid-19 sudah turun menjadi endemi.

Terlebih positivity rate atau persentase hasil tes positif Covid-19 di DKI Jakarta masih di atas 5 persen. Kemarin, Senin, 5 April 202, positivity rate di Ibu Kota tercatat 9,9 persen.

Pada saat ini belum seluruh tenaga kependidikan menerima vaksin Covid-19. Hal itu meningkatkan risiko penularan virus manakala sekolah tatap muka diberlakukan.

“Muridnya apa lagi. Dan sampai Juni atau Juli nanti pada saat masuk pun muridnya belum divaksinasi. Tapi paling tidak bulan Juni gurunya sudah divaksinasi. Seharusnya uji cobanya pada saat itu,” ucap Tri.

Uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Jakarta akan diterapkan di 85 sekolah dari tingkat SD hingga SMA. Humas Dinas Pendidikan DKI Taga Radja Gah mengatakan dari 100 sekolah hanya 85 yang lolos seleksi. "Ada 14 sekolah yang tidak memenuhi syarat dan satu sekolah mengundurkan diri," kata Taga saat dihubungi hari ini.

Sebelum melakukan uji coba pembukaan sekolah ini, kata Taga, Disdik DKI telah melakukan pelatihan selama dua pekan yang berakhir Senin kemarin. Selama pelatihan ini, kata dia, 14 sekolah tidak mengikuti secara utuh dan belum bisa menyerahkan modul yang lengkap untuk memulai uji coba ini.

Baca juga: DKI Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka di 85 Sekolah Mulai 7 April, Ini Daftarnya

Advertising
Advertising

Pada uji coba sekolah tatap muka di Jakarta, Dinas Pendidikan DKI hanya memilih SD hingga SMA yang telah mempunyai komitmen untuk menerapkan protokol kesehatan. Hal itu terlihat dari pelatihan kepada para guru dan tenaga pendidik yang dilakukan selama dua pekan kemarin.

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

8 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

12 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

26 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

30 hari lalu

Restrukturisasi Kredit Covid-19 Resmi Berakhir, BRI Optimistis Tak Berdampak Signifikan pada Kinerja

BRI tetap optimistis atas keputusan OJK untuk menghentikan stimulus restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Baca Selengkapnya

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

30 hari lalu

BPS: Kunjungan Wisman Februari 2024 Naik 11,67 Persen, tapi Masih Lebih Rendah Dibandingkan Sebelum Pandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan terjadi kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman pada Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

33 hari lalu

Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan

Baca Selengkapnya

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

58 hari lalu

Kementerian Kesehatan Diminta Sosialisasikan Apa Itu Penyakit X

Masyarakat yang tidak paham mungkin berpikir penyakit X berarti ada virus baru yang sedang menyebar global seperti Covid-19 yang baru lalu.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

5 Februari 2024

Dokter Sebut Usulan Makan Siang Gratis Prabowo Bukan Solusi untuk Cegah Stunting

Prabowo memiliki rencana yang diberi nama strategi transformasi bangsa, di antaranya memberi makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia.

Baca Selengkapnya