Sejumlah pemulung memindahkan limbah plastik di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin, 1 Juni 2020. Menurut data Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, usai Lebaran rata-rata jumlah sampah yang datang ke TPST Bantargebang menurun dari tahun 2019 yaitu 7.145 ton per hari menjadi 6.602 ton per hari. ANTARA/Fakhri Hermansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Volume sampah DKI Jakarta pada hari pertama Lebaran tahun 2021 yang dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, mencapai 2.142 ton.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Syaripudin mengatakan, volume sampah sebanyak itu menurun dibanding pada periode yang sama tahun lalu 2020 sebanyak 2.195 ton.
"Pada tahun ini sampah diangkut ke TPST Bantargebang menggunakan 405 truk. Sementara untuk pengangkutan pada tahun lalu mencapai 432 rit truk," ujar Syaripudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Pada H-1 Lebaran tahun ini total sampah mencapai 8.713 ton dengan pengangkutan menuju TPST Bantargebang 1.580 rit truk sampah.
"Tonase sampah yang dikirim ke TPST Bantargebang beberapa hari sebelum Lebaran lebih tinggi karena adanya kegiatan pengosongan depo dan TPS. Tujuannya agar para sopir truk sampah dapat bersilaturahmi dengan keluarga pada saat Hari Raya Idul Fitri," katanya.
Syaripudin menambahkan bahwa TPST Bantargebang, Bekasi tetap beroperasi hingga pukul 04.00 WIB saat Hari Raya Idul Fitri dan buka kembali pada pukul 10.00 WIB.
"Per hari ini 'dwelling time' atau waktu rata-rata truk sampah mengantre, menimbang dan menurunkan sampah di sana hanya tiga jam 47 menit. Ini salah satu indikator pengelolaan TPST Bantargebang tetap normal," kata dia ihwal sampah di Lebaran hari pertama.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa, membangun 3 Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan 11 Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Terpadu, sebagai upaya untuk meningkatkan pengelolaan sampah.