Klaster Mudik, Lima Warga Johar Baru Reaktif Covid-19

Minggu, 23 Mei 2021 02:41 WIB

Pemudik melakukan tes usap antigen cek saat tiba di Terminal Kedatangan UPT Pulo Gebang, Jakarta, Sabtu, 22 Mei 2021. Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo memperkirakan puncak arus balik kendaraan menuju Jabodetabek akan terjadi pada Minggu besok (23/5). TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak lima warga Johar Baru, Jakarta Pusat, dinyatakan reaktif Covid-19 dalam rapid test usai mudik libur Lebaran. Kelima warga tersebut terjaring razia yang dilakukan tim Satgas Covid-19 yang melakukan pendataan terhadap anggota masyarakat yang nekat mudik meski ada larangan dari pemerintah.

"Ada tiga orang yang dibawa ke Wisma Atlet Kemayoran," ujar Kapolsek Johar Baru Komisaris Edison dalam keterangan tertulis, Minggu 23 Mei 2021.

Dua orang lainnya, Edison menambahkan, masing-masing menjalani isolasi mandiri di rumah dan dibawa ke GOR untuk menjalani isolasi. Mereka nantinya akan diberikan pengawasan ketat sambil tim Satgas Covid-19 akan melakukan tracing terhadap temuan hasil tes yang diungkap hari ini.

Edison menjelaskan, Satgas Covid-19 melakukan rapid test kepada 241 warga Johar Baru yang terdata baru saja kembali dari mudik. Tes berlangsung pada Senin 17 Mei hingga Kamis 20 Mei 2021. "Bagi pemudik yang negatif, warga itu juga harus isolasi mandiri dulu beberapa hari ke depan," kata Edison.

Tracing terhadap warga ini merupakan usaha tim Satgas Covid-19 membendung laju penularan Covid-19 dari luar Jakarta. Apa lagi, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus, puncak arus balik pemudik ke Jakarta akan terjadi pada Sabtu dan Ahad ini.

Advertising
Advertising

Oleh karena itu, selain menggencarkan pelacakan kepada pemudik yang sudah pulang, satgas juga akan meningkatkan pemeriksaan di 14 pos yang tersebar di perbatasan Jabodetabek.

Yusri mengimbau kepada masyarakat Jakarta yang saat ini masih di kampung halaman dan hendak kembali ke Ibu Kota, agar melakukan swab antigen di sana terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah penularan virus di ibu kota yang lebih luas selepas masa mudik dan arus balik.

Baca juga:
WHO Sebut Angka Kematian Covid-19 Dunia Mungkin Tiga Kali Lipat

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

12 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

18 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

21 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

1 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

7 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

8 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

8 hari lalu

Kawah Ijen Tutup Akhir April dan Awal Mei 2024

Dengan meningkatnya jumlah pengunjung selama masa liburan, tekanan terhadap lingkungan alam Kawah Ijen juga meningkat.

Baca Selengkapnya