Sandyawan Inisiasi Patungan Rakyat Sediakan Tabung Oksigen dan Ventilator

Minggu, 4 Juli 2021 12:36 WIB

Petugas memindahkan tabung oksigen ke atas truk di tempat pengisian oksigen Aneka Gas Industri, Cakung, Jakarta Timur, Rabu, 30 Juni 2021. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengerahkan kendaraan dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau kedinasan di DKI Jakarta untuk mempercepat sirkulasi tabung oksigen yang sempat mengalami kelangkaan beberapa hari lalu. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis Sandyawan Sumardi menginisiasi gerakan kemanusiaan yang diberi nama 'Patungan Rakyat' untuk membantu penyediaan tabung oksigen hingga ventilator. Gerakan ini juga bertujuan membantu kebutuhan kritikal lain bagi para penderita Covid-19, khususnya bagi warga tidak mampu.

"Ini merupakan gagasan seminggu lalu, ketika kami semakin menyadari kondisi semakin menggilanya Covid-19 di negeri kita, terutama di Ibu Kota ini," kata Sandyawan kepada Tempo, Ahad, 4 Juli 2021.

Pria yang akrab disapa Romo Sandyawan itu menjelaskan bahwa rumah sakit sudah tidak mampu lagi menampung pasien Covid-19. Karena itu, banyak warga yang terpapar Corona terpaksa berobat sendiri dalam isolasi mandiri.

"Namun dalam situasi ini, yang sangat memperparah adalah kelangkaan oksigen dan harga tabung oksigen yang melambung," kata Sandyawan.

Sandyawan bercerita gerakan Patungan Rakyat untuk memenuhi kebutuhan tabung oksigen dan ventilator ini pertama dilontarkan bersama 10 orang lainnya. Patungan Rakyat tersebut kemudian didukung oleh para peneliti, aktivis, dosen, wartawan senior, arsitek dan lain-lain.

Advertising
Advertising

"Ini forum independen, non partisan, non sektarian."

Selanjutnya gerakan ini sudah meminjamkan dua tabung oksigen dan membantu biaya PCR butuh dan petani

<!--more-->

Menurut Sandyawan gerakan ini baru punya dua unit tabung oksigen dan sudah pernah dipinjamkan kepada pasien Covid-19 yang meminta bantuan. Selain itu, mereka juga telah memberi bantuan dana langsung.

"Untuk biaya PCR, misalnya kemarin ada empat orang. Tiga di antaranya adalah buruh dan satu petani," kata dia.

Sandyawan mengatakan pengumpulan dana warga pada saat ini ditampung melalui rekening pribadinya di Bank BCA dengan nomor 3420315251. Namun Patungan Rakyat berencana menggunakan platform kitabisa.com.

Adapun sekretariat untuk mengakses bantuan tabung oksigen ini bisa mendatangi ke Sanggar Daya Kemanusiaan di Jalan Pemancingan Bahri, Jalan Kp. Sumur Utara Nomor 7, RT 07/RW 10, Klender, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur.

Baca juga: Permintaan Tabung Oksigen Naik, Polisi Peringatkan Produsen Jangan Mainkan Harga

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

16 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

3 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

6 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

6 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya