Kasus Pasien Meninggal saat Isoman, Lapor Covid-19: Tertinggi di Kota Bekasi
Reporter
Zefanya Aprilia
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Senin, 12 Juli 2021 13:44 WIB
TEMPO.CO, Bekasi - Bekasi menjadi kota dengan kasus pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri (isoman) yang tertinggi dibandingkan puluhan kota dan kabupaten di Indonesia. Berdasarkan catatan tim koalisi warga pemantau wabah LaporCovid-19, ada sebanyak 81 pasien Covid-19 isoman meninggal di Bekasi hingga Senin, 12 Juli 2021.
"Ini data sementara yang kami temukan sampai tadi malam jadi ada 451 pasien isoman yang terlacak dan terlaporkan meninggal di berbagai daerah di Indonesia," kata Co-Inisiator LaporCovid-19 Ahmad Arif dalam konferensi pers daring CISDI 'Kolapsnya Fasilitas Kesehatan dan Kematian Pasien Isolasi Mandiri', Senin, 12 Juli 2021.
Jumlah ini berasal dari 12 provinsi dan 62 kabupaten atau kota. Data ini diperoleh LaporCovid-19 dari laporan warga melalui sistem pelaporan online juga pemberitaan media yang sudah terverifikasi. Jumlah ini merupakan fenomena gunung es, karena tidak semuanya terlaporkan.
Ahmad Arif mengungkapkan bahwa sebagian pasien isoman meninggal karena terlambat dibawa ke rumah sakit, terlebih kamar rumah sakit sudah penuh. Sedangkan sebagian yang lain menghindari rumah sakit karena takut dicovidkan.
"Ada juga pasien yang tidak mau ke RS, karena takut diCovidkan, ada beberapa orang yang tinggal di daerah rural di beberapa daerah di Jatim mereka itu menyebut sakit biasa, mereka denial covid kemudian terlambat diperiksa," jelas Ahmad Arif.
Untuk menyikapi kolapsnya faskes, Lapor Covid-19 menyarankan pemerintah untuk memperbanyak tempat isolasi terpusat, mengoptimalkan konsultasi daring, meningkatkan pendataan, serta menggencarkan edukasi agar masyarakat paham betul risikonya.
Lapor Covid-19 juga mengusulkan agar semua orang harus dilibatkan sampai ke unit terkecil seperti satuan tugas desa, RT, RW, untuk memantau pasien Covid-19 yang isoman.
ZEFANYA APRILIA | TD