Petugas saat menjelaskan tata cara pengisian formulir pengambilan Bantuan Sosial Tunai (BST) di SDN Penjaringan 06 Pagi, Jakarta Utara, Selasa, 19 Januari 2021. Hanya saja, tidak semua warga DKI Jakarta menerima BST Rp 300 ribu per bulan ini. Bantuan hanya diberikan pada penerima bansos sembako 2020 hasil pembaruan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bantuan sosial tunai (BST) atau bansos tunai senilai Rp 604 miliar mulai dicairkan pada Senin, 19 Juli 2021. Bansos tunai itu bersumber dari APBN dan APBD DKI.
Bansos tunai yang akan dicairkan besok merupakan bantuan dari APBD DKI Jakarta. BST ini akan disalurkan melalui rekening warga yang telah terdaftar.
"Transfer BST akan dilakukan besok melalui rekening penerima langsung," kata Anies di Jakarta, Minggu 18 Juli 2021.
Anggaran Bansos Tunai yang akan disalurkan mencapai Rp 645 miliar. Dana itu akan disalurkan kepada 1,8 juta kepala keluarga di Jakarta. Satu juta kepala keluarga akan menerima bansos tunai lewat APBD DKI, sedangkan 837 ribu KK menerima BST dari APBN lewat Kementerian Sosial.
Bansos tunai yang ditanggung Pemprov DKI Jakarta adalah 1.007.379 Kepala keluarga (KK) di DKI Jakarta. Untuk Jakarta Pusat tercatat ada 55.346 KK, Jakarta Barat 79.346 KK, Jakarta Utara 210.344 KK, Jakarta Timur 497.490 KK, Jakarta Selatan 160.733, dan Kepulauan Seribu 4.120 KK.
Data Kepala keluarga penerima bansos tunai ini menggunakan data rujukan program vaksinasi. Anies Baswedan mengatakan dana tersebut digunakan untuk memastikan penyaluran bansos tunai berjalan lancar. "Data rujukannya disamakan sehingga targetnya tidak beririsan," kata Anies.
Selain Bansos Tunai, pemerintah juga akan melakukan pembagian beras kepada masyarakat. "Termasuk untuk pembagian beras, mulai besok Insya Allah disalurkan," tambah Anies Baswedan.