Usut Dugaan Kartel Kremasi Jenazah Covid-19, Polisi Tak Bentuk Satgas Khusus

Jumat, 23 Juli 2021 08:57 WIB

Petugas menggunakan pakaian hazmat dan alat pelindung diri saat melakukan proses kremasi jenazah pasien COVID-19 di Krematorium Sagraha Mandra Kantha Santhi, Desa Bebalang, Bangli, Bali, Sabtu, 10 Oktober 2020. Sejak bulan Mei hingga Oktober 2020 jenazah pasien COVID-19 di seluruh Bali sebagian besar dikremasi di krematorium tersebut sehingga tidak memerlukan lahan pemakaman. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kapolres Jakarta Barat Komisaris Besar Ady Wibowo menyatakan alasan tidak membentuk satuan tugas khusus untuk menangani dugaan kartel kremasi jenazah Covid-19. Dugaan perkara ini mencuat setelah tarif kremasi di Jakarta melejit hingga puluhan juta rupiah.

"Kami tidak bentuk satgas khusus, tapi ini bagian dari yang ada di unit Reskrim kami," kata Ady saat dikonfirmasi, Jumat 23 Juli 2021.

Walau tidak membentuk satgas khusus, Ady memastikan kasus permainan harga paket kremasi jenazah Covid-19 ini mendapat perhatian khusus dari kepolisian. Polres Jakarta Barat sudah bergerak melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa orang yang pertama kali menyebarkan informasi ini.

"Kami sudah ambil keterangan bapak Martin yang memviralkan di media dan nanti akan ada beberapa saksi dipanggil, artinya sampai saat ini kami masih dalam tahap pendalaman atau penyelidikan," kata Ady.

Sebelumnya, informasi dugaan percaloan kremasi viral melalui pesan berantai aplikasi Whatsapp dengan judul "Diperas Kartel Kremasi".

Dalam pesan itu, Martin sebagai korban menceritakan sempat diminta uang Rp 48,8 juta untuk biaya kremasi mendiang ibunya yang meninggal karena Covid-19. Martin mendapatkan tawaran itu dari seseorang yang mengaku dari Dinas Pemakaman.

Advertising
Advertising

Lokasi kremasi yang ditawarkan kepada Martin pun bukan di Jakarta melainkan di kawasan Karawang, Jawa Barat. Martin kaget lantaran beberapa pekan sebelumnya, biaya kremasi untuk kakaknya tidak mencapai Rp 10 juta. Karena terdesak, dia pun menyanggupi biaya itu agar sang jenazah ibunya bisa dipindahkan dari rumah sakit ke lokasi krematorium.

Petugas pemakaman itu tiba-tiba mengatakan bahwa tempat krematorium di Karawang penuh. Petugas juga mengaku akan menghubungi temannya untuk mencari slot krematorium di tempat lain.

Martin mendapat kabar bahwa jenazah ibunya bisa dikremasi di Cirebon, Jawa Barat namun biaya melonjak menjadi Rp 65 juta. Foto nota pembayarannya tersebar di WhatsApp bersama dengan kisah Martin.

Nota tersebut atas nama Yayasan Rumah Duka Abadi dengan detail pembayaran Rp 25 juta untuk peti jenazah, Rp 7,5 juta untuk biaya transportasi, Rp 45 juta untuk biaya kremasi dan Rp 2,5 untuk pemulasaraan.

Total biaya kremasi yang harus dibayar Martin Rp 80 juta. Martin tidak punya pilihan sehingga harus membayarnya.

Baca juga: TPU Tegal Alur Kini Punya Alat Kremasi Baru Sumbangan Organisasi Masyarakat

Berita terkait

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

4 jam lalu

Bidan Diduga Malpraktik Viral di Medsos, Polres Prabumulih Lakukan Penyelidikan

Polres Prabumulih sudah melakukan penyelidikan soal dugaan malpraktik seorang bidan yang viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

23 jam lalu

Terkini Bisnis: Cek Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas, Harta Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani

Syarat pendaftaran CPNS Kepolisian Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas) yang banyak diminati oleh para pelamar dari seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

3 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

3 hari lalu

Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

7 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

9 hari lalu

Jadi Sorotan usai Viral Sepatu Harga Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31,8 Juta, Begini Penjelasan DHL

DHL buka suara perihal viralnya kasus bea masuk jumbo yang dikenakan untuk sepasang sepatu impor.

Baca Selengkapnya

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

10 hari lalu

Viral Bea Masuk Rp 31,8 Juta untuk Sepatu Seharga Rp 10 Juta, Begini Cara Perhitungan Bea Cukai

Ditjen Bea Cukai menanggapi pemberitaan penetapan bea masuk untuk produk sepatu impor yang dibeli oleh konsumen sebesar Rp 31,8 juta.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

10 hari lalu

Unpad Buka Suara Soal Mahasiwa Penerima Beasiswa KIP-K Bergaya Hidup Mewah

Pihak Unpad buka suara soal kabar viral tentang mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah yang diduga pamer kemewahan di akun medsos.

Baca Selengkapnya