Petugas pemadam kebakaran, menyemprotkan cairan disinfektan di lingkungan warga Buaran, Klender, Duren Sawit Jakarta Timur, 30 Oktober 2020. Penyemprotan disinfektan ini dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19 di Jakarta, dimana dari 7.903 kasus yang ada di Indonesia, 2.056 kasus terdapat di DKI Jakarta per 29 Desember 2020 kemaren. TEMPO/Fardi Bestari
TEMPO.CO, Jakarta -Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan disingkat Gulkarmat Jakarta Timur membentuk Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan di tingkat RW.
Kasi Pencegahan Kebakaran Sudin Gulkarmat Jakarta Timur, Edi Parwoko menjelaskan, pembentukan SKKL itu untuk melibatkan warga dalam pencegahan dan penanggulangan kebakaran di lingkungan mereka.
"Ketika ada kebakaran tim dal SKKL ini bergerak cepat melakukan penanganan awal agar kasus kebakaran tidak membesar," kata Edi Parwoko di Jakarta, Senin, 23 Agustus 2021.
Edi menambahkan sejumlah Rukun Warga (RW) di Jakarta Timur telah memiliki SKKL seperti di RW 05 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas dan RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung.
Dalam pembentukan SKKL di RW 05 Kelurahan Kelapa Dua Wetan pada Minggu 22 Agustus 2021, kata Edi, sebanyak 20 warga dilatih melakukan penanganan awal saat terjadi kebakaran. Pembentukan SKKL di RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon pada Jumat (20/8) diikuti 40 warga.
"Mereka dilatih cara menggunakan handuk basah untuk penanganan saat terjadi kebocoran gas dan penggunaan alat pemadam api ringan (Apar)," ujar Edi.
Dia berharap ilmu yang dipelajari itu dapat digunakan oleh warga dalam melakukan penanganan saat terjadi kebakaran di lingkungan masing-masing. "Kami harap ilmu yang didapat bisa disosialisasikan ke warga lain," ujar Edi.