Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad mengusulkan edukasi protokol kesehatan menjadi materi sekolah tatap muka. Idris mengatakan materi edukasi dan sosialisasi tentang protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 harus diperbanyak.
"Agar siswa atau warga di sekolah tetap ingat protokol kesehatan, meski penggunaan masker dan prokes telah berjalan dengan baik di sekolah," kata Idris di Jakarta, Senin 6 September 2021.
Anggota DPRD DKI itu juga meminta sekolah memaksimalkan ventilasi udara di kelas serta mengatur jarak antar siswa selama pembelajaran tatap muka (PTM).
Penerapan protokol kesehatan ini harus dilakukan agar sekolah tatap muka berlangsung aman dan meminimalisir risiko penularan virus corona selama PTM.
"Banyak sekolah yang fasilitas jendelanya itu tidak optimal bukaannya karena bangunan lama," tambah Idris.
Idris mengatakan titik kritis kerumunan selama PTM adalah pada saat murid datang dan pulang. "Ini perlu diwaspadai untuk meminimalkan risiko."
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Rany Maulany juga meminta evaluasi penerapan protokol kesehatan pada penerapan PTM terbatas di 610 sekolah di Ibu Kota sejak 30 Agustus 2021.
"Harus ada pemeriksaan secara berkala untuk para guru, baik itu rapid antigen atau dijamin harus sudah divaksin," ujar Rany.
Komisi E DPRD DKI berharap pengurus sekolah dapat menindaklanjuti semua masukan itu untuk mencegah risiko penularan Covid-19 saat sekolah tatap muka.
DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada
44 hari lalu
DPRD Minta Pemprov DKI Selektif Nonaktifkan NIK Jelang Pilkada
DPRD DKI Jakarta menekankan pentingnya penonaktifan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dengan selektif menjelang Pilkada, agar tidak merugikan warga Jakarta yang memiliki hak memilih.