Penjelasan BMKG Terhadap Cuaca Ekstrem di Kota Depok

Rabu, 22 September 2021 15:48 WIB

Beberapa unit kendaraan rusak tertimpa reklame yang roboh di salah satu cafe di Jalan Margonda Raya, Depok akibat angin kencang disertai hujan deras, Selasa 21 September 2021 sore. Dokumentasi Warga

TEMPO.CO, Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan penyebab cuaca ekstrem di Kota Depok dan Bogor. Menurut BMKG hujan deras dan angin kencang itu akibat dari kondisi dinamika atmosfer terkini yakni kombinasi dari Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Kelvin, dan gelombang tipe Low Frequency.

“Ketiganya berkontribusi terhadap pembentukan awan di wilayah Indonesia,” kata BMKG wilayah Bogor dalam keterangan tertulis pada Selasa, 21 September 2021.

BMKG menyebutkan berdasarkan pantauan citra satelit dan radar cuaca menunjukkan antara pukul 14.00-18.00 WIB terpantau tutupan awan konvektif di wilayah Bogor dan Depok, nilai reflektivitas maksimum (50-55 dBz) di sekitar Bogor utara dan Depok terjadi pada pukul 16.50-17.30 WIB. "Yang mengindikasikan terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat pada periode tersebut," kata BMKG.

Akibat hujan deras yang disertai angin kencang pada Selasa petang itu, dilaporkan sedikitnya papan reklame dan pohon tumbang di delapan titik Kota Depok, serta ratusan rumah rusak. Perjalanan KRL Jakarta-Bogor pun terganggu karena ada pohon tumbang di Stasiun Depok, penumpang tertahan di Stasiun Manggarai.

MJO merupakan pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik, biasanya terjadi setiap 30 sampai 40 hari.

Gelombang Kelvin adalah gelombang di lautan atau atmosfer yang menyeimbangkan gaya coriolis bumi terhadap suatu batas topografi seperti suatu garis pantai atau suatu waveguide seperti khatulistiwa.

BMKG juga menerangkan bahwa terdapat pola perlambatan angin di sekitar Laut Jawa sebelah utara Jawa Barat. Kemudian adanya pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Bogor dan Depok dipicu oleh indeks labilitas dan kelembapan udara yang tinggi.

Kepala Sub-Bidang Analisis dan Informasi Iklim BMKG Adi Ripaldi mengatakan pada periode transisi atau peralihan musim kemarau ke musim hujan terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem di Jabodetabek. “Setidaknya di bulan September-Oktober nanti,” ujar Adi saat dihubungi Tempo pada Rabu, 22 September 2021.

SYIFA INDRIANI | TD

Baca juga: Peringatan Dini BMKG: Hujan dan Angin Kencang di Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Berita terkait

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

2 jam lalu

Pihak Kampus Akui Pengemudi HR-V yang Tabrak Bis Kuning Mahasiswa Universitas indonesia

Kepala Biro Humas Universitas Indonesia membenarkan pengemudi Honda HR-V yang menabrak bis kuning atau Bikun merupakan mahasiswa UI.

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

2 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

3 jam lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

4 jam lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

4 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

10 jam lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

12 jam lalu

Kecelakaan di Universitas Indonesia Honda HR-V vs Bikun, Satu Korban Patah Kaki

Kecelakaan terjadi di lingkungan Universitas Indonesia. Mobil Honda HR-V milik mahasiswa kampus itu menabrak bis kuning.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

17 jam lalu

Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.

Baca Selengkapnya

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

20 jam lalu

BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

20 jam lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya