SMAN 96 Cengkareng Roboh, PSI Minta Inspektorat DKI Investigasi PT Adhi Karya
Reporter
Lani Diana Wijaya
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Kamis, 18 November 2021 16:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Inspektorat DKI menginvestigasi insiden gedung SMAN 96 Cengkareng, Jakarta Barat yang roboh. Dia menyebut, inspektorat harus menempuh jalur hukum serta memasukkan kontraktor serta konsultan perencana dalam daftar hitam jika ditemukan indikasi kelalaian.
Bangunan SMAN 96 Cengkareng yang roboh kemarin, sedang dalam proses rehabilitasi total. Akibat bangunan sekolah roboh, sejumlah pekerja bangunan mengalami luka-luka.
"Kita tidak boleh mengambil risiko. Harus ada investigasi tuntas dan serius oleh Inspektorat," kata Ketua Fraksi PSI Idris dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 18 November 2021.
Rehabilitasi total gedung sekolah ini dikerjakan oleh pemenang tender PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Dalam situs lpse.jakarta.go.id tertera bahwa pembuatan tender kontraktor dimulai pada 23 Maret 2021.
Pemerintah DKI Jakarta membuka tender untuk rehabilitasi total empat gedung sekolah dengan pagu paket Rp 115,31 miliar. PT Adhi Karya memenangkan pengerjaan proyek rehabilitasi empat sekolah ini dengan harga terkoreksi Rp 111,98 miliar.
Empat gedung itu antara lain SDN Duren Sawit 14, SDN Grogol Selatan 09, SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 011 Petang; dan SMAN 96 Jakarta.
Idris menilai perencanaan rehabilitasi gedung sekolah belum matang jika memang terdapat kesalahan konstruksi.
Dia menyebut perlu ada pengawasan ketat dari pemerintah DKI yang memastikan kontraktor merencanakan rehabilitasi SMAN 96 Cengkareng dengan tuntas dan aman. "Untuk itu, kami juga mengimbau kontraktor dan konsultan perencana bertanggung jawab penuh atas perencanaan dan pengerjaan rehab, karena ini menyangkut nyawa siswa didik," ujarnya.
Baca juga: 7 Saksi Diperiksa dalam Peristiwa Robohnya Gedung SMAN 96