TEMPO Interaktif, Jakarta: Tarif angkutan umum ekonomi di ibu kota terpantau tetap. ''Belum turun,'' kata Robert, 27 tahun, kernet Metro Mini jurusan Tanah Abang-Lebak Bulus Minggu (11/01) sore ini. Setiap penumpang, kata dia, harus membayar ongkos sebesar Rp. 2500.
Menurut Robert, sampai detik ini belum ada intruksi untuk menurunkan tarif sebesar Rp. 200. Kalau pun diterapkan, kata dia, ''Percuma.'' Alasannya, tidak ada uang pecahan logam Rp. 100 yang bisa digunakan untuk alat kembali. ''Jadi tetap saja bayarnya (Rp. 2500),''katanya.
Senada dengan itu, Naru, 25 tahun, supir mikrolet jurusan tanah Abang-Ciputat. ''Tarif tetap Rp. 4000,''kata dia. Penurunan tarif Rp. 200, kata dia, dinilai sia-sia. Solusinya, ''Harga bensin harus turun lagi.'' Agar penurunan tarif bisa dalam pecahan Rp. 500. Selama premium belum turun, tarif akan tetap.
Penumpang Metromini, Ardiansyah, 30 tahun, mengharapkan pemerintah secepatnya menurunkan kembali harga bahan bakar. ''Agar tarif angkutan turun Rp. 500 atau Rp 1000,''kata dia. Penurunan bahan bakar premium dan bensin sebesar Rp. 1000 Desember lalu belum berpengaruh secara signifikan terutama pada tarif angkutan dan harga kebutuhan pokok.
RUDY P