Air Pasang Genangi Jelambar Jaya

Reporter

Editor

Senin, 12 Januari 2009 14:04 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Banjir air pasang (rob) membuat jalan sepanjang 500 meter di Kampung Jelambar Jaya RT09/RW01 Grogol, Petamburan, Jakarta Barat, tergenang air hingga 50 centimeter.

"Sudah tiga hari ini, setiap jam 08.30 WIB air dari kali tumpah ke darat," kata Surati kepada Tempo di lokasi, Senin (12/10). Surati, pemilik warung nasi Banyumas yang sejak empat bulan lalu tinggal di kawasan Jelambar Jaya, mengaku pindah ke kawasan tersebut untuk menghidari banjir. "Eh ternyata di sini banjir lagi," ujarnya. Menurutnya, kalau tidak ada hujan, air akan kembali surut tiga jam kemudian.

Toby, warga kawasan tersebut yang tengah membersihkan rumahnya, mengaku setiap bulan kejadian tersebut selalu terjadi sampai 2 kali. "Ntar siang juga surut," ujarnya.

Pantauan Tempo di lokasi pada Senin (12/1) siang, terlihat warga kawasan tersebut tetap melakukan aktivitas. Warga yang akan keluar kampung terpaksa harus menjinjing sepatunya agar tidak basah. Anak sekolah juga terlihat menjinjing sepatu dan tasnya agar tidak terkena air saat hendak masuk dan pulang sekolah. Sekitar 700 meter ke dalam terdapat Sekolah Dasar Jelambar Baru 07/09 pagi dan siang.

Selain itu, terlihat juga mobil container keluar masuk gang tersebut. "Ada bangunan pabrik agar Bintang Walet," kata Sahuni, petugas keamanan yang sedang mengecek genangan air di luar halaman kantornya.

Menurut Aris, untuk mengantisipasi banjir yang selalu datang adalah dengan cara meninggikan lantai bangunan. "Kalau ada dana, sudah kami tinggikan," ujarnya.

RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

22 Februari 2024

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 2,5 meter di Perairan Indonesia

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini ihwal potensi gelombang tinggi air laut.

Baca Selengkapnya

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

24 Januari 2020

Banjir di Jakarta Utara, Wali Kota: Air Belum Bisa Dipompa

Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko menyatakan banjir yang terjadi Jakarta Utara akibat air laut yang sedang pasang.

Baca Selengkapnya

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

20 Oktober 2015

Rob Rusak 500 Hektar Lahan Pertanian di Bangkalan

Lahan yang dulunya produktif untuk tanaman padi, kini dibiarkan terbengkalai dan ditumbuhi rumputan liar.

Baca Selengkapnya

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

7 Februari 2014

BMKG Pastikan Tsunami Karangantu Kabar Bohong

Surutnya air laut hanya fenomena pasang-surut bulanan.

Baca Selengkapnya

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

24 Januari 2013

Puncak Pasang Air Laut Akan Terjadi Pekan Depan

Puncak air pasang ini akan terjadi pada pagi hari sekitar pukul 08.00-11.00 WIB, secara perlahan-lahan.

Baca Selengkapnya

Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

23 Januari 2013

Cara Menghitung Terjadinya Pasang-Surut Air Laut

Tanggal 27 Januari 2013 diperkirakan menjadi puncak hujan di wilayah Jakarta dan bulan purnama yang mengakibatkan air laut pasang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

16 Juni 2010

Banjir Rob di Jalan RE Martadinata

Arus lalu-lintas di Jalan RE Martadinata dan Jalan Baru Ancol, Jakarta Utara, tengah malam ini padat merayap. Laju kendaraan terhabat oleh genangan air pasang (rob) dalamnya berkisar antara 40-50 sentimeter.

Baca Selengkapnya

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

2 Februari 2010

Rob Terjang Ratusan Rumah di Sikka  

"Sebagian korban sudah mengungsi ke keluarganya di tempat yang lebih tinggi."

Baca Selengkapnya

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

6 Januari 2010

Pasang Tinggi Hantui Warga Pinggiran Sungai Musi

Kepala Stasiun Klimatologi Kenten Palembang, Irdam Latif, meminta warga yang bermukim di sepanjang Sungai Musi untuk mewaspadi banjir pasang karena curah hujan yang cukup tinggi dan air pasang yang juga tinggi.

Baca Selengkapnya

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

26 Juli 2009

Gelombang Pasang Samudra Hindia Capai Lima Meter

Dinamika ini disebabkan karena atmosfer dan variasi suhu muka laut di sekitar wilayah di Indonesia serta sirkulasi udara secara umum, jadi ini hal yang biasa terjadi."

Baca Selengkapnya