Banjir Datang, Anies Baswedan Kembali Diserang

Reporter

Antara

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 20 Januari 2022 06:45 WIB

Anak-anak bermain saat banjir merendam Komplek Sekertariat Negara kawasan Cempaka Putih, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang menerjang beberapa wilayah Jakarta pada Selasa lalu menyisakan kritik tajam lagi untuk Gubernur DKI Anies Baswedan.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Gembong Warsono kembali menyebut jika sumur resapan yang digadang-gadang Anies bakal mengentaskan banjir Jakarta terbukti tak efektif.

Kendaraan melintasi genangan banjir di Jalan Gunung Sahari, Mangga Dua, Jakarta, Selasa, 18 Januari 2022. Hujan deras yang mengguyur pada Selasa (18/1) siang menyebabkan banjir di sejumlah wilayah di DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

"Faktanya ada 26 ribu yang dibangun pada 2021, faktanya akan tidak menjawab persoalan banjir, itu fakta jadi bukan Gembong yang ngomong," kata dia di Jakarta, Rabu, 19 Januari 2022.

Gembong menyebut dalam persoalan banjir Jakarta, Anies Baswedan belum melakukan upaya nyata untuk menangani bencana tahunan tersebut.

Advertising
Advertising

Dia pun menyindir soal kerja senyap yang diungkap Anies lewat akun Instagramnya soal penanganan banjir Jakarta. "Ya memang senyap, pak Anies betul itu bahasanya senyap, karena memang tidak ada yang dikerjakan," kata Gembong.

Anies ungkap kerja senyap...

<!--more-->

Hujan Ekstrem Sebabkan Banjir

Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut banjir yang melanda Jakarta pada Selasa lalu karena hujan ekstrem.

Lewat akun Instagram, Anies menyebut curah hujan di Kemayoran tercatat mencapai 204 milimeter, di Teluk Gong 193 mm, di Pulomas 177 mm, dan Kelapa Gading 163 mm.

"Curah hujan di atas 150 mm adalah kondisi ekstrem. Kapasitas drainase di Jakarta berkisar antara 50-100 mm. Bila terjadi hujan di atas 100 mm per hari, pasti akan terjadi genangan banjir di Jakarta," tulis Anies.

Namun Anies mengklaim berkat kerja cepat banjir bisa segera ditangani dan surut di hari yang sama.

Dia menyebut lebih dari 100 pompa mobile diaktifkan dan belasan truk pemadan kebakaran diturunkan untuk menyedot banjir. Sebanyak 480 pompa stasioner juga dalam posisi siap, dan di daerah yang terdapat banjir dan genangan langsung diaktifkan.

"Semua dikerahkan untuk memompa dari kawasan tergenang dan dialirkan ke saluran/kanal/sungai. Surut cepat karena semua sumber daya dikerahkan. Itulah kerja jajaran DKI: senyap dan tuntas!" tulis dia.

Hujan yang melanda Jakarta pada Selasa lalu menyebabkan 102 RT di Jakarta tergenang banjir.

Gerebek lumpur disebut tak tuntaskan masalah...

<!--more-->

Gembong Warsono mengatakan, banjir yang terjadi di Jakarta karena masalah normalisasi sungai tak dikerjakan oleh Anies Baswedan selama memimpin Ibu Kota.

Dia mengatakan, tak ada satu pun program penanganan banjir dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta yang dikerjakan Anies.

Malah kata dia, Anies berfokus pada penanganan lumpur yang menjadi pekerjaan setiap tahun untuk menormalkan kapasitas air, dan pembangunan sumur resapan yang akhirnya tidak efektif menuntaskan banjir Jakarta.

"Tidak mengerjakan apa-apa, tidak ada aksi apa-apa kecuali aksi yang bersifat rutin ya gerebek lumpur itu, dan sumur resapan yang tidak efektif. Jadi kalau Pak Anies mengatakan kerja senyap ya memang betul, saya mengatakan betul 100 persen," ucap dia.

Gembong juga tak heran bila titik banjir hari Rabu ini terus bertambah di mana dari pukul 06.00 WIB hanya 31 titik banjir, pukul 15.00 WIB titik banjir bertambah menjadi 102 RT.

Titik banjir yang terus meluas, kata Gembong, sebagai bukti Anies tidak mengerjakan apapun terkait prioritas pengentasan banjir Jakarta.

"Karena selama lima tahun memang pengentasan persoalan banjir tidak dilakukan eksekusi sama sekali sebagaimana tertuang dalam RPJMD," ucap Gembong.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, sebaiknya Anies Baswedan lebih fokus kepada penyelesaian normalisasi dan naturalisasi untuk mengatasi banjir.

"Apa yang dibuat oleh gubernur hari ini, perencanaan sumur resapan ini tidak ada gunanya. Harus diberesin itu yang namanya program normalisasi dan naturalisasi itu," ujar Prasetyo seperti dikutip Antara, Rabu, 19 Januari 2022.

Ia menyatakan untuk saat ini yang paling terpenting adalah pemberesan program naturalisasi-normalisasi, jangan tiba-tiba menambah sumur resapan yang menurutnya tidak ada gunanya.

"Harusnya fokus dulu. Bukan semata-mata tiba-tiba ujug-ujug ada sumur resapan. Ini tidak ada gunanya buat masyarakat Jakarta, setelah beres baru dilihat sejauh mana titik banjirnya," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Tidak efektifnya sumur resapan, kata Prasetyo, terbukti dengan keadaan saat ini di mana intensitas hujan yang sedikit saja, sudah terjadi banyak genangan sehingga anggaran yang sangat besar tersebut menjadi sesuatu yang percuma.

"Kemarin banjir Cengkareng, Grogol, ya harus diberesin. Fokuslah sama kerjaan, sayang anggaran besar kalau hasilnya tetap banjir," ujar Prasetyo.

Berita terkait

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

5 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

1 hari lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

1 hari lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

2 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

2 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

3 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

3 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

3 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

3 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

4 hari lalu

Tanggapan Heru Budi hingga Ketua Kadin DKI Soal UU DKJ yang Resmi Diteken Jokowi

Heru Budi Hartono meyakini pengesahan UU DKJ adalah yang terbaik untuk Jakarta.

Baca Selengkapnya