Top 3 Metro: KPK Tangkap Bupati Bogor Ade Yasin Hingga Jokowi di Formula E

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 April 2022 08:14 WIB

Ketua KPK Firli Bahur (kiri) menghadirkan tersangka Bupati Kabupaten Bogor Ade Yasin (tengah) saat konferensi pers penetapan dan penahanan tersangka di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis dinihari, 28 April 2022. KPK menahan delapan tersangka yakni Bupati Bogor Ade Yasin bersama pejabat dan ASN Pemkab Bogor serta pegawai BPK Jawa Barat pasca tertangkap tangan pada Rabu malam. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Berita soal penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin menjadi laporan yang paling banyak dibaca pada hari Rabu, 27 April 2022 kemarin. Selain itu, laporan soal Formula E juga masih menjadi fokus perhatian pembaca Tempo.co terutama untuk kanal Metro.

Meski sudah sering terjadi, penangkapan pejabat atau kepala daerah oleh KPK selalu menarik perhatian dan menyedot konsentrasi kita. Kita kerap masih saja terheran-heran kenapa si itu ditangkap. Padahal, ada banyak sekali contoh kepala daerah yang sudah ditangkap KPK lewat operasi tangkap tangan atau OTT.

Ada kepala daerah yang menerima suap, dari pengusaha untuk urusan proyek atau ada pula menerima upeti atau bayaran dari para anak buahnya sebagai ongkos untuk membeli jabatan.

Tapi ada pula yang memberi suap, untuk menutupi suatu yang buruk yang cela, seperti yang disangkakan kepada Bupati Bogor Ade Yasin. Ade diduga memberi suap kepada sejumlah pemeriksa BPK agar hasil audit laporan keuangan Pemkab Bogor terlihat kinclong dan dapat status WTP alias wajar tanpa pengecualian.

Berikut 3 Top metro yang paling banyak dibaca pada Rabu kemarin:

Advertising
Advertising

1. Pengamat Menduga OTT Bupati Bogor Ade Yasin Ada Kaitan dengan Temuan BPK

Pengamat kebijakan publik dari Visi Nusantara Yus Fitriadi menduga kasus Ade Yasin berkaitan dengan sejumlah temuan janggal BPK. Salah satunya adalah penggunaan anggaran yang belum ada pertanggungjawaban.

"Sejauh ini masih dugaan, karena ada BPK yang ikut diringkus. Kemungkinan, OTT ini kami duga ada kaitannya dengan negosiasi atas temuan BPK. Tapi kita lihat nanti keterangan resminya seperti apa," kata Yus Fitriadi dikonfirmasi Tempo melalui sambungan telepon. Rabu, 27 April 2022.

Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jawa Barat menemukan pencairan dana hibah Rp 23 miliar yang janggal pada Pemerintah Kabupaten Bogor. Hibah itu terbukti ada dan dapat dicairkan namun tidak jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Ketua Tim Penanggungjawab Pemeriksa Keuangan BPK Jawa Barat, Nyra Yuliantina mengatakan aliran janggal dana hibah itu masuk dalam laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Tahun Anggaran 2020.

Baca laporan lengkap soal sengkarut hibah Pemkab Bogor di sini

2. Hattrick KPK Tangkap Bupati Bogor, Pengamat: Sudahi Dinasti Yasin

Operasi Tangkap Tangan atau OTT Bupati Bogor Ade Yasin seperti mengulang langkah Komisi Pemberantasan Korupsi yang pernah menangkap sang kakak, Rachmat Yasin pada 2014 lalu.

Rachmat ditangkap KPK dalam kasus tukar guling lahan. Pada 2019, hanya sepekan setelah bebas, Rachmat kembali dicokok KPK karena kasus gratifikasi pejabat di lingkunga Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Berarti ini kali ketiga atau hattrick KPK menangkap Bupati Bogor dari dinasti Yasin," kata pengamat kebijakan publik dan politik dari Visi Nusantara Maju Yus Fitriadi di Bogor, Rabu, 27 April 2022.

Menurut Yus, ini badai politik bagi keluarga Yasin dan juga Partai Persatuan Pembangunan yang menaungi Ade Yasin. Perempuan itu diketahui menjadi Ketua DPW PPP Jawa Barat. "Ini harus jadi perhatian bersama dan sudahi namanya politik dinasti," kata Yus.

Baca laporan selengkapnya di sini

3. Ahmad Sahroni: Jokowi yang Memiliki Event Formula E

Ketua Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni menyampaikan perhelatan Formula E adalah tanggung jawab negara. Itu artinya, dia menuturkan, ajang balap itu merupakan milik Presiden Joko Widodo alias Jokowi selaku pimpinan negara.

"Jadi Pak Presiden lah yang memiliki event ini," kata dia usai konferensi pers perkembangan Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Rabu, 27 April 2022.

Jokowi menurut Sahroni, tak hanya bakal membuka balap mobil listrik internasional itu. Jokowi juga lah penanggung jawab acara tersebut.

"Bukan buka lagi, memang pertanggungjawaban acara ini negara, karena pimpinan negaranya kan Pak Jokowi," ujar Ahmad Sahroni.

Formula E digelar di Ibu Kota pada 4 Juni 2022. Pengerjaan sirkuit sudah selesai 100 persen. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tinggal membangun fasilitas pendukung, seperti paddock dan kursi penonton.

Baca laporan selengkapnya di sini

Berita terkait

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

40 menit lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

1 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

2 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 jam lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

2 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

3 jam lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

5 jam lalu

Jokowi Instruksikan Pendataan dan Relokasi Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi meminta pendataan penduduk terdampak erupsi Gunung Ruang dan persiapan tempat relokasi

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

5 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

5 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

6 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya