Rektor Universitas Ibnu Chaldun Diperiksa Polisi Soal Laporan Pencemaran Nama

Selasa, 31 Mei 2022 16:34 WIB

Bersama puluhan mahasiswanya, Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar datangi Polda Metro Jaya atas pencemaran nama baiknya sebagai profesor gadungan pada Senin 28 Maret 2022. Tempo/Hamdan Ismail

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Univesitas Ibnu Chaldun Jakarta Musni Umar diperiksa Polda Metro Jaya sebagai pelapor dalam kasus pencemaran nama baik yang dialaminya. Laporannya tercatat bernomor LP/B/1691/IV/2022/SPKT/Polda Metro Jaya pada 1 April 2022.

Musni Umar melaporkan Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung berinisial YLH yang menudingnya telah memalsukan ijazah. YLH menyebut Musni sebagai profesor gadungan karena berijazah palsu dan memiliki pekerjaan menjilat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Jadi saya hari ini diundang oleh Polda Metro Jaya untuk klarifikasi sehubungan dengan laporan balik yang kita lakukan tanggal 1 April 2022," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa, 31 Mei 2022.

Akibat tudingan yang viral di media sosial itu, rektor itu merasa dirugikan. Begitu pula seluruh sivitas akademika Universitas Ibnu Chaldun. Musni mengatakan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta adalah satu di antara universitas Islam tertua di Indonesia.

"Jadi saya terima kasih sudah di-follow up laporan kita dan kita lapor ini karena kita merasa khususnya saya dan sebagai rektor Universitas Ibnu Chaldun, dan seluruh sivitas akademika merasa sangat dirugikan," ucap Musni.

Advertising
Advertising

Kuasa hukum Musni, M. Husein Marasabessy menambahkan, Direktur Pasca Sarjana Institut Agama Kristen Negeri Tarutung YLH membuat cuitan di media sosial saat menyinggung kliennya. Padahal, dia mengatakan, kliennya sama sekali tak mengenal sosok YLH.

"Ada loh di akun twitter itu yang atas nama YLH itu dia membawa nama klien kami bahkan membawa nama Pak Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta. Bukan hanya diri klien kami tapi juga sivitas akademika tercemarkan nama baiknya," ujar dia.

Husein menerangkan, YLH menulis surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan 11 lembaga lainnya termasuk Gubernur DKI Jakarta. Dia turut melampirkan foto kliennya yang diselipkan keterangan-keterangan bernada tudingan seperti profesor gadungan.

YLH juga menulis "Selamatkan generasi muda Indonesia dari tipu muslihat Musni Umar dari pemakaian gelar "Profesor Gadungan "di @UIC Jakarta yang merugikan semua alumni @UIC Jakarta yang memiliki ijazah palsu", karena Rektor @UIC Jakarta bergelar " Profesor Gadungan " tak memiliki " Jabatan Fungsional.

Untuk menguatkan laporannya dalam pemeriksaan ini, Husein mengaku telah mengumpulkan barang bukti pencemaran nama baik rektor Universitas Ibnu Chaldun untuk diserahkan kepada penyidik. Dia juga menyatakan telah mengumpulkan keterangan saksi-saksi. "kita sudah print out hasil twitter itu, meme-memenya juga sudah kita print out, di tambah keterangan saksi-saksi yang kita sudah kita siapkan juga," kata Husein.

Baca juga: Dilaporkan Soal Gelar Profesor Palsu, Rektor Universitas Ibu Chaldun Musni Umar: Pembunuhan Karakter

Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

8 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

10 jam lalu

Profil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

11 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

12 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

13 jam lalu

Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

14 jam lalu

Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies

Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

19 jam lalu

Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

1 hari lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

1 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya