Kampanye Kebaya Goes to Unesco: Kebaya Pakaian Sehari-hari Nenek Moyang

Reporter

Antara

Editor

Sunu Dyantoro

Minggu, 19 Juni 2022 12:23 WIB

Sejumlah model berpose menggunakan kebaya dalam di Museum Nasional, Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Komunitas Perempuan Berkebaya yang bertujuan untuk melestarikan busana kebaya bagi masyarakat Indonesia. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Peserta kampanye "Kebaya Goes to UNESCO" terdiri dari perempuan dengan busana kebaya menyanyikan lagu nasional Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki sehingga menarik perhatian pengunjung hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD), di Bundaran HI Jakarta, Minggu.

"Indonesia tanah air beta. Pusaka abadi nan jaya. Indonesia sejak dulu kala. Selalu dipuja-puja bangsa!" demikian penggalan nyanyian tersebut bergema sehingga menjadi perhatian warga Jakarta.

Meski banyak yang berusia 50 tahun ke atas, para perempuan berkebaya itu terus kuat melangkah dari Jalan Jenderal Sudirman (depan gedung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi) ke Bundaran HI yang sekitar 6,6 kilometer jauhnya itu.

"Enggak kelelahan, enggak, karena ramai-ramai jadinya senang. Saya juga suka ke kondangan, ke mana-mana, pakai kebaya dan jarik. Jadi lebih langsing gitu," kata Pertiwi mewakili teman-teman alumni SMA Negeri 8 angkatan 84 di Bundaran HI, Jakarta, Minggu.

Perempuan berusi 57 tahun dari Jakarta Selatan itu senang tampil mengenakan setelan kebaya encim dengan kain jarik melilit pinggang, dipadukan dengan sepatu kets saat berolahraga di CFD hari ini. Tak lupa kacamata hitam menghiasi bagian wajahnya yang memiliki rambut pendek.

Menurut Pertiwi, sudah semestinya kebaya menjadi setelan pakaian perempuan Indonesia sehari-hari.

Kebaya warisan budaya dunia

Sebagaimana pesan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bahwa perempuan Indonesia harus menunjukkan betapa kebaya sebagai warisan budaya dunia sangat dicintai masyarakatnya, dan digunakan dalam berbagai kesempatan, termasuk saat berolahraga.

"Dari nenek moyang dulu sudah mengenakan kebaya sebagai pakaian sehari-hari. Jadi kita mesti meramaikan, supaya lebih leluasa, lebih enak begitu kita aktivitas dengan kebaya," kata Pertiwi.

Lebih lanjut, kata Pertiwi, cara mengenakan kebaya oleh para perempuan Indonesia sekarang lebih modern. Kebaya tidak lagi dipakai mengetat, tapi bisa dibuat longgar untuk kenyamanan. Selain itu, ketika dipadukan dengan sepatu kets ternyata kebaya cocok juga. "Kami pun biar nyaman pakai sepatu kets untuk jalan," kata Pertiwi.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi turut ikut serta dan sangat mendukung ajang 'Gerak Jalan Berkebaya' pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor pada Minggu.

Meski baru pulang usai perjalanan dari kota Praha (Republik Ceko), Brussel (Belgia), dan New Delhi (India), tapi pagi ini Retno berkenan hadir di CFD Jakarta untuk menunjukkan kecintaannya pada kebaya dan perempuan Indonesia. Retno Marsudi mengatakan, "Kebaya hendaknya dipelihara seperti bagian dari pusaka kita bersama".

Advertising
Advertising

Baca juga: Perempuan Berkebaya Turun di CFD, Menlu Retno: Kebaya Diajukan ke Unesco

Berita terkait

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

22 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

1 hari lalu

Kunjungan Kerja ke Turkiye, Retno Marsudi Bawa Isu Palestina

Retno Marsudi menyebut Turkiye dan Indonesia sepakat perlunya memperkuat kolaborasi kedua negara guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 hari lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

2 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

2 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke Turkiye untuk Mempererat Hubungan Kedua Negara

Retno Marsudi kunjungan kerja ke Turkiye pada Rabu, 1 Mei 2024, untuk mempererat hubungan kedua negara.

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

5 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

7 hari lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

7 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya