Bulan Imunisasi Anak Nasional, Puskesmas Cengkareng Kota Sasar 15.035 Balita

Senin, 8 Agustus 2022 12:07 WIB

Kader posyandu mencatat jadwal imunisasi di Rorotan, Jakarta Tara, 18 Maret 2021. Sementara itu, menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat anak yang terinfeksi COVID-19 sebanyak 11,3 persen dari total kasus nasional per 1 Desember 2020. Jumlah kasus kematian anak akibat corona mencapai 21.237 jiwa dan dari jumlah tersebut, 0,9 persen merupakan anak berusia 0-5 tahin. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), Puskesmas Kecamatan Cengkareng Kota menyasar 15.035 balita untuk mendapatkan imunisasi tambahan yang digelar selama sebulan, yaitu terhitung sejak 1 hingga 31 Agustus 2022.

“Sebanyak 15.035 balita mulai dari usia 9-59 bulan akan mendapatkan imunisasi tambahan Campak-Rubella dan imunisasi kejar seperti Polio hingga Dpt-Hb-Hib,” kata Kepala Puskesmas Kecamatan Cengkareng Kota Sulung Mulia Putra dalam keterangannya, Senin, 8 Agustus 2022.

Menurut Sulung, jumlah tersebut merupakan hasil dari pendataan yang dilakukan tim Puskesmas kelurahan yang bekerjasama dengan pihak kader Posyandu.

Dalam memperingati Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN), ia berharap para orang tua yang belum mendapatkan imunisasi tambahan maupun imunisasi kejar, segera membawa anaknya ke Posyandu atau Puskesmas.

Adapun jumlah Posyandu untuk mendapatkan imunisasi, yaitu Cengkareng Barat (30 posyandu) Cengkareng Timur (24 posyandu) Rawa Buaya (16 posyandu), Duri Kosambi (29 posyandu), Kapuk (38 posyandu), dan Kedaung Kali Angke (15 posyandu).

Advertising
Advertising

Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan untuk menghentikan transmisi virus Campak dan Rubela setempat (indigenous) di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi Campak dan Rubela/CRS pada 2026dari SEARO.

Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempertahankan Indonesia bebas Polio dan mewujudkan eradikasi Polio global pada 2026, serta mengendalikan penyakit Difteri dan Pertusis di wilayah Kecamatan Cengkareng.

Kementerian Kesehatan RI mencatat selama pandemi Covid-19, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastic, sehingga terjadi kesenjangan imunitas. Jika, kesenjangan imunitas tidak segera dikejar, maka akan terjadi peningkatan kasus dan kejadian luar biasa (KLB) yang bisa menjadi beban ganda di tengah pandemi.

Dampak dari penurunan cakupan imunisasi dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan terjadinya KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.

Ada sekira lebih dari 1,7 juta bayi di Indonesia yang belum mendapatkan imunisasi dasar selama periode 2019-2021. Dari jumlah tersebut, ada lebih dari 600 ribu atau sekitar 37,5 persen bayi berasal dari wilayah Jawa dan Bali.

MUTIA YUANTISYA

Baca juga: 54.281 Bayi di Kota Bogor Ditargetkan Terima Vaksin Campak dan Rubella pada Bulan Imunisasi Anak Nasional

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

2 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

4 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

4 hari lalu

Asal Usul 29 April Ditetapkan sebagai Hari Posyandu Nasional

Presiden Soeharto menetapkan 29 April 1985 sebagai Hari Posyandu Nasional.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

5 hari lalu

Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.

Baca Selengkapnya

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

14 hari lalu

5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan Bagi Pasangan Pra Nikah

Tes kesehatan pra-nikah adalah langkah proaktif yang dapat membantu membangun dasar yang kuat untuk pernikahan yang sehat dan bahagia.

Baca Selengkapnya

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

26 hari lalu

Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.

Baca Selengkapnya

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

26 hari lalu

Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.

Baca Selengkapnya

Jumat Pagi, Titik Api Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat Cengkareng

42 hari lalu

Jumat Pagi, Titik Api Masih Muncul di Lokasi Kebakaran Gudang Lazada dan SiCepat Cengkareng

Hingga Jumat pagi, petugas pemadam kebakaran masih berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran gudang Lazada dan SiCepat.

Baca Selengkapnya