TEMPO.CO, Jakarta -Jurnalis Tempo dan sejumlah media lainnya diintimidasi ketika meliput aksi demonstrasi di Patung Kuda oleh peserta aksi PA 212, Senin, 12 September 2022. Mulanya, massa berusaha mengerumuni Habib Muhammad bin Husein Alatas yang sedang dikawal oleh barikade manusia ketika massa aksi membubarkan diri.

Tiba-tiba dari tengah kerumunan, ada seseorang yang dituduh mencopet telepon genggam milik peserta demo yang lain. Emosi massa tersulut.Tertuduh copet digiring paksa dan dikelilingi oleh massa aksi. Ia kemudian sempat mengalami beberapa kekerasan: ditarik, didorong, dan beberapa kali dipukuli oleh kerumunan.

Tempo dan beberapa wartawan lain yang mencoba merekam kejadian itu diminta untuk menghentikan rekamannya. "Jangan ada yang merekam. Jangan ada yang merekam," kata salah seorang peserta unjuk rasa.

Tempo menolak berhenti dan terus merekam. Seorang massa aksi berusaha membujuk Tempo untuk menyudahi merekam. "Tapi tolong pengertiannya. Ini, kan, kalau dilihat sama orang lain enggak enak," katanya.

Massa aksi kemudian mendorong Tempo keluar dari kerumunan, sambil berusaha merampas telepon genggam. "Orang pada bonyok, Mas. Mending balik kanan," kata seseorang yang lain dengan nada mengancam.

Tempo kembali berusaha merekam kejadian itu. Seorang massa aksi memerintahkan rekannya agar merampas telepon genggam yang dipakai mengambil gambar. Akhirnya Tempo memilih mundur dan mengalah. Kapolres Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin mengatkan bahwa terduga copet bukanlah seorang copet. "Bukan, bukan copet. Memang tadi (sudah) kita pisahkan," kata dia.

MUHSIN SABILILLAH

Baca Juga: Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Sempat Kisruh Antara PA 212 dan Kelompok Lain