ITF Sunter Sepi Lirikan Investor, Jakpro Butuh Suntikan Modal dari DKI

Kamis, 15 September 2022 15:12 WIB

Desain maket pembangunan ITF Sunter. (Diskominfotik Pemprov DKI Jakarta)

TEMPO.CO, Jakarta - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) memerlukan modal dari pemerintah DKI untuk membangun Intermediate Treatment Facility atau ITF Sunter. Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto menyebut, pihaknya akan mengusulkan penyertaan modal daerah (PMD) Rp 517 miliar yang diajukan dalam pembahasan APBD Perubahan (APBD-P) DKI 2022.

"Bukan hanya investor, kami harus penyertaan (PMD) juga," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 14 September 2022.

Sebelumnya, pembangunan mesin pengolahan sampah ini akan menggunakan dana dari investor. Semula pemerintah DKI melalui PT Jakpro telah bekerja sama dengan pihak swasta, PT Fortum Finlandia.

Keduanya lantas mendirikan perusahaan patungan bernama PT Jakarta Solusi Lestari (JSL). Belakangan PT Fortum mundur lantaran ingin memprioritaskan investasinya untuk proyek lain. Mundurnya PT Fortum dikabarkan pada Juni 2021.

Pembangunan ITF Sunter membutuhkan biaya 340 juta dolar atau sekitar Rp 5,2 triliun, bergantung nilai kurs. Hingga kini, Widi belum membeberkan siapa investor yang berminat mengucurkan dananya. "Lihat saja nanti," ujar dia.

Advertising
Advertising

Tak hanya PMD 2022, Jakpro juga berencana mengajukan PMD 2023 untuk membangun ITF Sunter senilai Rp 239 miliar dan ITF wilayah layanan Barat sebesar Rp 338 miliar. Total usulan PMD 2023 Jakpro adalah Rp 577 miliar.

Baca juga: Jakpro Butuh Modal Rp 1,09 Triliun untuk ITF Sunter, Anies Juga Undang Investor

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

1 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

1 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

3 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

4 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

6 hari lalu

Pengangkatan Girder Pertama Proyek Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B sebagai salah satu solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang kronis di ibu kota.

Baca Selengkapnya

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

7 hari lalu

YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

7 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

8 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

8 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya