PAM Jaya Butuh Rp 23,5 Triliun untuk Bangun Jaringan Air Bersih Merata di DKI Jakarta

Reporter

Mutia Yuantisya

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 15 November 2022 12:58 WIB

Seorang warga mengumpulkan air menggunakan ember di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 1 Maret 2022. Sejak tahun 1980-an, warga Muara Angke, Jakarta Utara, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Selama bertahun-tahun, untuk memenuhi kebutuhan air minum mereka terpaksa membeli air isi ulang atau air kemasan,. Warga Muara Angke mengaku harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari dengan harga Rp2.500,- per jeriken. diantaranya tinggal di Blok Limbah, Blok Eceng, dan Blok Empang. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - PAM Jaya membutuhkan dana Rp 23,5 triliun untuk membangun jaringan air bersih secara merata ke seluruh wilayah DKI Jakarta. Sebab, untuk memenuhi cakupan air bersih 100 persen dibutuhkan pipa sepanjang 4.500 kilometer.

“Secara pendanaan, mempercepat proses pelayanan menjadi 100 persen cakupan dan juga bisa merambat langsung ke perumahan-perumahan di DKI itu membutuhkan dana hingga Rp 23,5 triliun dengan cakupan panjang pipa 4.500 kilometer,” Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin dalam Diskusi Mewujudkan Kedaulatan Air di Hotel Grand Cempaka, Senin, 14 November 2022.

PAM Jaya, kata dia, perlu mempercepat pembangunan jaringan pipa ke seluruh wilayah DKI guna mencegah penurunan level tanah. Selain itu, percepatan dilakukan agar masyarakat tidak lagi mengonsumsi air tanah yang dinilai semakin terkontaminasi.

“Air tanah itu makin ke sini, makin mudah terkontaminasi, khususnya Jakarta Utara. Sekarang sudah payau, asin, lengket. PAM JAYA mempercepat dan ini lah prosesnya,” kata dia.

Arief mengakui bahwa PAM Jaya secara nilai material belum bisa memberikan deviden ke Pemprov karena cakupannya. Namun, secara inmaterial subsidi PAM Jaya ke MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) mencapai Rp 600 miliar per tahun.

Advertising
Advertising

“Secara nilai material, walaupun PAM Jaya saat ini, secara UU belum bisa memberikan deviden ke Pemprov karena cakupannya tapi secara inmaterial subsidi kami ke MBR itu angkanya sudah Rp 600 miliar per tahun,” kata Dirut PAM Jaya itu.

Baca: PAM Jaya Didesak Segera Realisasikan Sistem Pengolahan Air Minum di Seluruh DKI Jakarta

PAM Jaya juga bangun instalasi pengelolaan air di 2 lokasi gunakan APBD

Di sisi lain, PAM Jaya akan membangun instalasi pengelolaan air (IPA) di dua lokasi menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) dari anggaran pendapatan dan anggaran belanja (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023.

“Terakhir ini, kemarin di Banggar (Badan Anggaran) sudah disetujui Rp 324 miliar (untuk pembangunan dua IPA),” kata Arief.

Salah satu lokasi IPA, kata dia, berada di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Pembangunan dua IPA ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat. “Pembangunan dua IPA ini proyek multiyears sejak 2020,” ujarnya.

Dia mengatakan, PAM Jaya telah mengajukan PMD sejak 2020 untuk pembangunan dua IPA tersebut. Namun, pembangunannya terhalang Perjanjian Kerja Sama (PKS) PAM Jaya dengan dua pihak swasta (swastanisasi), Palyja dan Aetra.

Menurutnya, lokasi pembangunan IPA itu berada di wilayah milik Palyja - Aetra. “Secara PKS, teritori itu masih milik mereka (Palyja-Aetra) sehingga PAM Jaya tidak bisa masuk untuk melakukan investasi pembangunan itu,” kata dia.

Baca juga: Swastanisasi Air Bersih Jakarta Berakhir 31 Januari 2023, PAM Jaya Gandeng Moya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

6 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

7 hari lalu

AHY Gambarkan Nasib Jakarta setelah IKN Beroperasi

Menteri Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan gambaran kondisi Jakarta setelah IKN beroperasi sebagai ibu kota negara.

Baca Selengkapnya

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

7 hari lalu

Riwayat Jakarta dari Berstatus Ibu Kota Negara DKI Jakarta Kemudian Hanya Daerah Khusus Jakarta

Sejak abad ke-16, Kota Jakarta telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga secara resmi berubah menjadi DKI Jakarta, terakhir DKJ.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

8 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

9 hari lalu

Kata Anggota DPRD soal Dinas Dukcapil DKI Jakarta akan Hapus NIK Nonaktif

Dukcapil DKI Jakarta telah mengumumkan bahwa sebanyak 92.432 NIK akan dinonaktifkan karena berbagai faktor.

Baca Selengkapnya

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

13 hari lalu

Bank DKI Setor Dividen Sebesar Rp 326,4 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI menyumbang dividen terbesar bagi Provinsi DKI Jakarta, jumlahnya mencapai Rp 326,44 miliar.

Baca Selengkapnya

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

14 hari lalu

10 Ribu Perempuan di Jalur Gaza Tewas dalam Serangan Israel

Ada lebih dari 10 ribu perempuan di Jalur Gaza tewas akibat enam bulan serangan Israel yang melelahkan.

Baca Selengkapnya

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

15 hari lalu

Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024

Baca Selengkapnya

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

16 hari lalu

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kelima Dunia Pagi Ini

Berdasarkan pantauan pada pukul 05.35 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 151.

Baca Selengkapnya

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

18 hari lalu

BMKG: Jakarta Selatan dan Timur Berpotensi Hujan dan Angin Kencang pada Senin Sore

BMKG memprakirakan seluruh wilayah DKI Jakarta berawan pada pagi hari.

Baca Selengkapnya