Subsidi Gali Makam Naik, Biaya Penggalian Bisa Gratis
Jumat, 20 Maret 2009 15:42 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah akan meningkatkan biaya subsidi penggalian makam hingga dua kali lipat mulai tahun depan. Dengan kenaikan itu, biaya penggalian bisa ditekan semurah mungkin, bahkan gratis.
Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ery Basworo, subsidi penggalian itu di luar biaya sewa lahan, senilai Rp. 100 ribu selama tiga tahun untuk makam ukuran 2,5 meter x 1,5 meter. Selama ini, masyarakat pun telah diberi subsidi penggalian malam senilai Rp. 150 ribu
"Kami masih menghitung, tahun depan subsidi penggalian bisa mencapai Rp. 300 ribu." kata Ery ketika dihubungi TEMPO, Jumat (20/3).
Subsidi itu menurut Ery disosialisasikan langsung di 96 pemakaman umum di Jakarta. Disetiap lokasi, dinas memasang pengumuman mengenai besaran subsidi, sewa lahan Rp. 100 ribu selama tiga tahun serta petugas yang berwenang agar masyarakat terhindar dari pungutan liar. "Bahkan warga tak mampu bisa memperoleh semuanya secara gratis," ujarnya.
Ery menghitung, selama ini angggaran subsidi pemakaman bisa mencapai Rp. 15 juta per hari, atau dengan asumsi dalam sehari ada 100 warga yang meninggal di Jakarta.
FERY FIRMANSYAH
Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta, Ery Basworo, subsidi penggalian itu di luar biaya sewa lahan, senilai Rp. 100 ribu selama tiga tahun untuk makam ukuran 2,5 meter x 1,5 meter. Selama ini, masyarakat pun telah diberi subsidi penggalian malam senilai Rp. 150 ribu
"Kami masih menghitung, tahun depan subsidi penggalian bisa mencapai Rp. 300 ribu." kata Ery ketika dihubungi TEMPO, Jumat (20/3).
Subsidi itu menurut Ery disosialisasikan langsung di 96 pemakaman umum di Jakarta. Disetiap lokasi, dinas memasang pengumuman mengenai besaran subsidi, sewa lahan Rp. 100 ribu selama tiga tahun serta petugas yang berwenang agar masyarakat terhindar dari pungutan liar. "Bahkan warga tak mampu bisa memperoleh semuanya secara gratis," ujarnya.
Ery menghitung, selama ini angggaran subsidi pemakaman bisa mencapai Rp. 15 juta per hari, atau dengan asumsi dalam sehari ada 100 warga yang meninggal di Jakarta.
FERY FIRMANSYAH
