Kriminolog UI Menduga Satu Keluarga yang Meninggal di Kalideres Tewas Bunuh Diri

Sabtu, 19 November 2022 11:05 WIB

Sejumlah polisi berjaga saat olah TKP di rumah satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu, 16 November 2022. Polda Metro Jaya menggelar olah TKP lanjutan di tempat ditemukannya empat jenazah di dalam rumah Blok AC5/7 Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres. TEMPO/M. Faiz Zaki

TEMPO.CO, Jakarta - Kriminolog dari Universitas Indonesia Adrianus Eliasta Meliala menduga satu keluarga yang meninggal di dalam rumah di Kalideres meregang nyawa karena bunuh diri. Dugaan ini menurutnya terlihat dari fakta seperti memutus komunikasi dengan orang-orang sekitar, mengunci diri, tidak makan dan minum, serta tidak membayar tagihan listrik ke PLN.

"Itu suatu indikasi bahwa mengambil jarak dengan lingkungan untuk tujuan tertentu. Itu adalah menurut saya bunuh diri baik yang bersifat homicide maupun suicide," ujarnya saat dihubungi, Jumat, 19 November 2022.

Adrianus menilai ada suatu keadaan yang memaksa untuk tidak makan dan minum. Namun kemungkinan dari empat orang yang meregang nyawa itu ada yang melakukannya secara sukarela.

"Atas dasar itu maka saya mengajak kita semua berpikir lagi, kenapa ada orang mau bunuh diri? Padahal tidak ada indikasi yang bersangkutan itu terlalu miskin, atau berada dalam situasi perang, atau mengalami kekecewaan yang luar biasa. Kok ada ya orang yang mau melepaskan nyawa dalam situasi yang tenang seperti itu?" tuturnya.

Tetapi anggapan itu bisa terbantahkan kalau ditemukan fakta satu keluarga ini mengalami musibah. Kemungkinan lain juga seperti ada yang memiliki penyakit dan mendiamkan saja sampai satu per satu orang dalam rumah itu meninggal.

Perihal kemungkinan mengikuti suatu ajaran, masih belum ada bukti yang menguatkan. Walaupun beberapa waktu lalu polisi menyita sejumlah buku tentang agama dan motivasi.

Baca juga: Riwayat Pekerjaan Satu Keluarga Tewas di Kalideres Ditelusuri, Ada yang Kerja di Percetakan

Selanjutnya kriminolog bicara soal dugaan aliran apokaliptik di balik kematian keluarga di Kalideres...

<!--more-->

Dugaan Aliran Apokaliptik di Balik Kematian Keluarga di Kalideres

Menurut Adrianus, ada perbedaan jika seseorang mengikuti suatu sekte atau menganut aliran apokaliptik. Dia pun meninjau seperti kasus pengikut sekte di kuar negeri, bahwa pasti ada guru atau seseorang yang dihormati oleh pengikutnya.

Namun pada kasus di Kalideres ini belum terbukti ada indikasi pada kemungkinan itu.

"Ada kemungkinan mereka yang mempercayai ini tidak masuk sekte, maka artinya ada ketuanya, gurunya. Menarik kita tahu siapa gurunya. Di beberapa kasus itu ada unsur uang juga, jadi para korban ini yang bunuh diri diminta untuk setor, menyumbang uang kepada ketuanya," katanya.

Maka dari itu, kata Adrianus, polisi kembali pada titik nol yang melihat langsung pada kondisi empat jenazah tersebut. Sebab secara ilmiah dengan berbagai lintas keilmuan bisa membuat para mayat itu 'berbicara' motif kematiannya.

Dia menilai pengungkapan kasus ini butuh fakta-fakta yang berkesinambungan dan bisa menjawab. Mengingat kasus ini rumit, maka polisi juga harus mendapat bukti agar bisa dimasukkan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP) soal kematian misterius ini.

"Mereka polisi mungkin mengamini analisis saya, tapi juga kekurangan bukti untuk satu BAP hukum. Kita tunggu saja apa yang menjadi kinerja kepolisian," ujar Adrianus.

Polisi Belum Temukan Motif Kematian

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan pihaknya sudah bisa mematahkan beberapa motif kematian keluarga tersebut. Namun pihaknya butuh waktu untuk menyelidiki lebih jauh.

Hengki juga belum bisa menyimpulkan bahwa ada indikasi pengikut sekte dari empat jenazah tersebut. Karena dalam proses penyelidikan tidak bisa langsung berpikiran seperti itu.

"Dalam melaksanakan penyelidikan suatu kasus, kami dari penyidik tidak boleh memiliki mindset, misalnya sekte. Jadi bakal membuktikan bahwa ini adalah sekte itu tidak boleh. Kita benar-benar dari nol," tuturnya, Rabu, 16 November 2022.

Barang bukti lain yang ditemukan sejauh ini di rumah satu keluarga meninggal di Kalideres itu selain buku bacaan adalah handphone, buku catatan, dan sejumlah barang lainnya.

Jangan remehkan depresi. Untuk bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi : Yayasan Pulih (021) 78842580.

Baca juga: Misteri Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Polisi Periksa Anak Korban

Berita terkait

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

19 jam lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

20 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

21 jam lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 hari lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

1 hari lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

1 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

1 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

2 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya