Sudirman Said Masih Jadi Komisaris Utama Transjakarta, Pengunduran Diri Tunggu Persetujuan RUPS

Reporter

Antara

Kamis, 24 November 2022 17:29 WIB

(kiri ke kanan) Komisaris Utama PT Transjakarta Sudirman Said dan Pelaksana tugas Badan Pembinaan BUMD DKI Budi Purnama dalam RUPS LB PT Transjakarta, Jumat, 18 Maret 2022. Dok. PT Transjakarta

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Fitria Rahadiani menyatakan Sudirman Said masih berstatus sebagai Komisaris Utama (Komut) TransJakarta meski telah mengajukan surat pengunduran diri

Fitria mengatakan belum berubah karena Pemerintah DKI Jakarta masih memproses pengunduran diri mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di era periode pertama Presiden Jokowi itu.

"Kalau Undang-Undang PT (Perseroan Terbatas) bilang selama belum ada persetujuan RUPS (rapat umum pemegang saham) ya masih Komut," kata Fitria di Gedung DPRD DKI Jakarta seperti dikutip dari Antara, Rabu, 23 November 2022.

Lebih lanjut, Fitria juga menuturkan nantinya sosok pengganti Sudirman Said akan diputus melalui Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) PT TransJakarta.

"Kalau keputusan untuk Pak Sudirman itu nanti menunggu KPPS prosesnya walaupun yang bersangkutan mengundurkan diri tetap prosesnya melalui KPPS. Tapi KPPS itu juga persetujuan RUPS ya," ujarnya.

Sudirman Said mundur sebagai Komut Transjakarta 10 November 2022

Advertising
Advertising

Diketahui, Sudirman Said mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) yang diajukan sejak 10 November 2022. "Surat permohonan pengunduran diri dari PT TransJakarta diajukan tanggal 10 November 2022," ujar Sudirman Said.

Baca: PSI Dukung Penunjukan Sudirman Said sebagai Komisaris Utama Transjakarta

Sudirman juga mengaku sudah menemui Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi terkait permohonan pengunduran diri tersebut. "Saya sudah menemui Pak Pj Gubernur menyampaikan permohonan pengunduran diri dari Komisaris Utama PT TransJakarta," kata Sudirman Said.

Pada tanggal yang sama, Sudirman Said juga diketahui mengajukan permohonan nonaktif dari jabatan Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI). Permohonan nonaktif ini disampaikan melalui rapat pleno pengurus PMI.

Sudirman Said kini aktif dalam tim kecil koalisi Partai Nasdem, Demokrat dan PKS. Ia tampak beberapa kali ikut dan mewakili Anies Baswedan dalam rapat-rapat tersebut. Ia secara gamblang menyatakan terlibat dalam tim Anies Baswedan yang kini mulai maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Sudirman Said diangkat sebagai Komut Transjakarta pada awal 2022

Sudirman Said diangkat sebagai Komisaris Utama Transjakarta oleh Mantan Gubernur Anies Baswedan di awal 2022.

Sudirman Said dipercaya memimpin PT Transportasi Jakarta atau Transjakarta berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham (KPPS) pada RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan 18 Maret 2022.

Selain itu, Sudirman Said sempat menjabat sebagai Komisaris Utama BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya pada 22 April 2020 di era Anies Baswedan. Ia juga dikenal punya hubungan dekat dengan mantan Gubernur DKI itu. Setelah Anies jadi calon presiden untuk pilpres 2024, Sudirman Said kerap mendampingi atau mewakili Anies dalam banyak kegiatan.

Sudirman Said dan Anies sempat menjabat menteri Kabinet Kerja jilid I di masa pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pada periode 2014-2016. Sudirman Said dipercaya Presiden Jokowi menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Baca: Anies kepada Sudirman: Sama-sama Lulus Cepat dari Kabinet Jokowi

Sudirman Said menyatakan keputusannya mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta), dan mengajukan status nonaktif dari Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (PMI) adalah untuk fokus menjalani aktivitas politik.

“Saya punya beberapa alasan mengapa saya memutuskan mengajukan status nonaktif di PMI dan mundur dari Komisaris Utama PT TJ (Transjakarta),” kata Sudriman Said kepada Tempo, Sabtu, 12 November 2022.

Sudirman Said ingin menjaga etika politik karena terlibat di tim Anies Baswedan

Beraktivitas politik, kata dia, sejatinya adalah memenuhi panggilan melayani publik. Pendorong masuk politik akan baik jika didasari niat melakukan perbaikan atas keadaan kehidupan publik.

“Karena itu dalam menjalani aktivitas politik seharusnya para pelaku menjaga etika, lebih dari sekadar sikap legalistik,” ujarnya.

Menurut Sudirman, bekerja dalam wilayah politik, cara pandang yang digunakan adalah legalistik. “Kita bisa bertanya betapa banyaknya landasan legal yang dipaksakan untuk menjustifikasi tindakan yang dilakukan, terutama oleh para pihak yang memegang kekuasaan,” kata Sudirman Said.

Keputusannya untuk mundur dari Komisaris Utama Transjakarta dan mengajukan status nonaktif dari Sekjen PMI, kata dia, semata-mata menjaga etika agar tidak timbul persepsi benturan kepentingan.

“Dalam hal ini saya memilih menjaga etik. Etika dan nalar publik menganjurkan agar aktivitas politik menjauhkan kita dari potensi atau persepsi benturan kepentingan, menggunakan sumber daya yang tidak sepatutnya untuk menjalankan agenda politiknya,” ucap Sudirman Said.

MUTIA YUANTISYA

Baca juga: PDIP Kritik Sudirman Said Jadi Komisaris Transjakarta: Dekat dengan Anies

Berita terkait

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

5 jam lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

9 jam lalu

Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN

Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

1 hari lalu

CIMB Niaga Raih Laba Rp 2,2 triliun pada Kuartal I 2024

PT Bank CIMB Niaga Tbk. (IDX: BNGA) mencatat perolehan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp 2,2 triliun pada kuartal I tahun ini.

Baca Selengkapnya

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

1 hari lalu

Beda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.

Baca Selengkapnya

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

2 hari lalu

Pilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik

Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

2 hari lalu

Begini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo

Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

2 hari lalu

Timnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan

Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.

Baca Selengkapnya

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

2 hari lalu

Surya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan

Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

3 hari lalu

Jawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?

Baca Selengkapnya