5 Kejanggalan Adik Keluarga yang Meninggal di Kalideres
Reporter
M. Faiz Zaki
Editor
Clara Maria Tjandra Dewi H.
Rabu, 30 November 2022 03:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kejanggalan dalam kasus kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, mulai diungkap polisi. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan ada satu orang yang diduga dominan dalam keluarga, yaitu Budyanto Gunawan.
"Ada kecenderungan salah satu anggota keluarga yang dominan, yang mengarah kepada almarhum Budyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu," kata Hengki dalam keterangannya, Selasa, 29 November 2022.
Berikut lima fakta perihal sosok Budyanto Gunawan yang diduga punya peran dominan dalam keluarga:
1. Diduga Melakukan Suatu Ritual
Hengki menduga Budyanto melakukan suatu ritual tertentu berdasarkan temuan buku-buku mantra dan kemenyan. Dalam rumah tersebut juga ditemukan beberapa buku lintas agama yang turut menjadi barang bukti.
Aktivitasnya itu disebut mempengaruhi tiga orang lainnya dalam rumah tersebut soal pemahaman kepercayaan. Laku ritual itu diduga sebagai upaya menyelesaikan masalah yang dihadapi keluarga.
2. Menjual Sejumlah Aset
Menurut temuan polisi, Budyanto pernah menjual aset isi rumah. Pada 20 Januari 2022, dia menjual kendaraan Honda Brio miliknya Rp160 juta.
Dia juga aktif berkomunikasi dengan pihak luar untuk menjual barang perabotan rumah tangga, seperti televisi, kulkas, blender, dan AC. Dia juga berniat menggadaikan sertifikat rumah atas nama kakak iparnya, Renny Margaretha Gunawan.
Rumah itu sempat hendak dijual Rp1,2 miliar, namun tak kunjung laku. Proses gadai rumah pada tanggal 13 Mei 2022 batal karena pegawai koperasi simpan pinjam menemukan Renny sudah menjadi mayat di atas kasur. Namun Dian Febbyana Apsari Dewi, anak Renny, masih menganggap ibunya masih hidup.
Uang hasil penjualan mobil dan sejumlah barang elektronik rumah itu masih ditelusuri alirannya. Polisi belum menemukan ada kejanggalan dalam transaksi rekening empat orang anggota keluarga itu.
Selanjutnya Budyanto berbohong soal bau busuk di rumah itu...
<!--more-->
3. Bau Mayat Dianggap Selokan Belum Dibersihkan
Ketika pegawai koperasi simpan pinjam itu datang ke TKP pada 13 Mei 2022, tercium bau busuk di depan rumah. Budyanto Gunawan berkata pada pegawai itu bahwa aroma tersebut berasal dari selokan yang lupa dibersihkan.
Namun ketika pegawai itu masuk ke kamar depan untuk menemui Renny, justru bau busuk makin menyengat. Ternyata sumber tersebut diduga berasal dari jenazah perempuan tersebut.
4. Minta Jangan Melaporkan Kepada Siapapun
Berdasarkan kesaksian pegawai itu, Budyanto meminta agar pegawai koperasi jangan melaporkan kondisi Renny yang sudah menjadi mayat. Dia sempat mengejar pegawai tersebut, lalu berpesan untuk tidak melapor kepada siapa pun atas temuan tersebut.
5. Diduga Meninggal Sebelum Dian
Hengki mengatakan satu orang terakhir yang masih hidup di dalam rumah itu adalah Dian, anak dari Renny. Antara Rudyanto Gunawan dan Renny, masih menjadi pertanyaan siapa yang lebih dulu meninggal.
Alasannya karena kesaksian pegawai koperasi simpan pinjam yang datang pada 13 Mei 2022 tidak melihat sosok Rudyanto selaku suami dari Renny. Diduga Budyanto meninggal lebih dulu sebelum Dian.
Posisi Budyanto ketika ditemukan berada di ruang tamu dengan posisi tergeletak dekat sofa. Dian dan Renny berada di kamar depan dengan posisi terbaring di atas kasur, serta Rudyanto berada di kamar belakang.
Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres itu masih menjadi misteri. Hingga saat ini polisi masih menelusuri motif secara psikologi forensik atas perilaku mereka sebelum meninggal.
Baca juga: Polisi Ungkap Sosok Dominan di Keluarga yang Meninggal di Kalideres