Cuaca Ekstrem Nataru, Bandara Soekarno-Hatta Siagakan Pos Komando Bergerak

Kamis, 29 Desember 2022 08:46 WIB

Papan jadwal kedatangan pesawat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Ahad, 2 Januari 2022. Jumlah penumpang dari luar negeri melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta selama 2021 turun dibanding tahun 2020 yang sebanyak 1.365.916 orang. ANTARA/Fauzan

TEMPO.CO, Tangerang - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta menyiagakan Mobile Command Post (MCP) sebagai pos komando bergerak menghadapi cuaca ekstrem pada periode angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Vice President of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Cin Asmoro mengatakan dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem pada periode Nataru, Bandara Soekarno-Hatta diperkuat tim Emergency Operation Center. Tim ini menyatu dengan gedung Airport Operation Control Center (AOCC).

"Diperkuat Mobile Command Post (MCP) sebagai pos komando bergerak guna merespons cepat suatu keadaan darurat," ujarnya di Tangerang, Kamis, 29 Desember 2022.

Cin Asmoro menjelaskan, Mobile Command Post adalah bus berukuran besar dengan 10 roda. Kendaraan tersebut bisa bertranformasi menjadi suatu pos komando. Badan bus dapat dilebarkan agar ruangan di dalam lebih luas.

"MCP dilengkapi dengan berbagai perangkat teknologi dan komunikasi terkini sebagai pusat komando, komunikasi, koordinasi dan pengambilan keputusan di lapangan ketika terjadi keadaan darurat,” ujar Cin Asmoro.

Selain itu, AP II secara berkala melakukan pengecekan terhadap keandalan infrastruktur dan fasilitas di sisi udara.

"Sisi udara dan sisi darat menjadi prioritas. Di sisi udara dilakukan inspeksi terhadap kekesatan runway, taxiway dan apron serta fasilitas sisi udara. Pengecekan dilakukan juga terhadap sistem drainase bandara."

Sebagai bentuk kesiagaan, Cin Asmoro menambahkan, semua bandara AP II juga siap mengaktifkan Emergency Response Plan sebagai prosedur apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Advertising
Advertising

Prosedur Emergency Response Plan di antaranya adalah pengaktifan Emergency Operation Center sebagai lokasi terpusat bagi para stakeholder untuk berkoordinasi dalam penanganan keadaan darurat.

Koordinasi di Emergency Operation Center akan melibatkan personel dari seluruh stakeholder yang berkolaborasi di dalam tim khusus yakni Safety Issue Team dan Safety Action Group.

“Pembentukan Safety Action Group melibatkan antara lain stakeholder di bandara seperti maskapai dan instansi terkait yakni pemerintah daerah, BNPB, SAR dan lain sebagainya untuk membahas tindakan langsung terkait penanganan keadaan darurat,” kata Cin Asmoro.

Langkah antisipasi ini dlakukan PT Angkasa Pura II menindaklanjuti informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memperkirakan potensi hujan dengan intensitas signifikan pada 27 Desember 2022 - 2 Januari 2023.

Sebelumnya, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya pada 27 Desember 2022 menuturkan potensi hujan lebat hingga sangat lebat terjadi di sebagian wilayah: Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT.

Cin Asmoro mengatakan keselamatan dan keamanan penerbangan menjadi fokus utama perseroan dan seluruh stakeholder.

Selaku operator Bandara, kata Cin Asmoro, AP II bersama Otoritas Bandara Kementerian Perhubungan, maskapai penerbangan, AirNav Indonesia selaku penyedia jasa navigasi penerbangan, dan stakeholder lainnya berkoordinasi dalam mengantisipasi cuaca ekstrem sebagaimana informasi yang disampaikan BMKG.

"Di samping aspek pelayanan, fokus bandara AP II juga pada aspek keselamatan dan keamanan penerbangan khususnya mengantisipasi potensi cuaca ekstrem," ujarnya.

JONIANSYAH HARDJONO

Baca juga: Top 3 Metro: Heru Budi Diminta Fokus Amanah Jokowi, Waspada Cuaca Ekstrem

Berita terkait

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

19 jam lalu

Antisipasi Musim Kemarau, Jokowi Siapkan Sumur Pompa

BMKG memperkirakan musim kemarau 2024 berlangsung pada Mei hingga Agustus.

Baca Selengkapnya

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

4 hari lalu

Cuaca Ekstrem, Pemerintah Siapkan Impor Beras 3,6 Juta Ton

Zulkifli Hasan mengatakan impor difokuskan ke wilayah sentra non produksi guna menjaga kestabilan stok beras hingga ke depannya.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

6 hari lalu

Kemenhub Putuskan Hanya 17 Bandara Internasional dan 17 Bandara Domestik di Indonesia, Apa Beda Keduanya?

Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional dan 17 bandara domestik di Indonesia. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

8 hari lalu

Gunung Ruang Erupsi Lagi, 18 Penerbangan Dibatalkan

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VIII Manado, Ambar Suryoko mengatakan bahwa setidaknya ada 18 penerbangan yang terdampak erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

9 hari lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

13 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

13 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

13 hari lalu

Ahli Klimatologi BRIN Erma Yulihastin Dikukuhkan sebagai Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem

Dalam orasi ilmiah pengukuhan profesor riset dirinya, Erma membahas ihwal cuaca ekstrem yang dipicu oleh kenaikan suhu global.

Baca Selengkapnya

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

15 hari lalu

Atmosfer Bergejolak, BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan

BMKG mendeteksi faktor-faktor atmosfer pemicu kenaikan curah hujan di berbagai wilayah. Masyarakat harus mewaspadai cuaca ekstrem.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

16 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya