Eks Paspampres Jokowi Jadi Pangdam Jaya, Pengamat: Supaya Pemilu dan Pilpres 2024 Lancar

Sabtu, 25 Maret 2023 13:29 WIB

Pangdam IM Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya (kanan) bersalaman komando dengan Mayjen TNI Mohamad Hasan di Jakarta, Jumat (24/3/2023). ANTARA/HO/Penerangan Kodam IM

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran, Idil Akbar, menilai penunjukkan Mayor Jenderal Mohamad Hasan sebagai Panglima Komando Daerah Militer alias Pangdam Jaya berkorelasi dengan pengamanan Jakarta menjelang Pemilu 2024. Menurut dia, Hasan dipercaya untuk menjaga Jakarta yang menjadi barometer politik di Indonesia.

"Supaya Pemilu dan Pilpres lancar. Hal yang lain menurut saya tidak mengawal perorangan, tapi lebih ke area Jakarta sendiri," kata dia kepada Tempo, Sabtu, 25 Maret 2023.

Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman mengganti dua Pangdam. Dia memilih Hasan sebagai Pangdam Jaya menggantikan Mayjen Untung Budiharto.

Posisi lama Hasan sebagai Pangdam Iskandar Muda kini ditempati Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya. Dudung memimpin acara serah terima jabatan keduanya di Markas Besar TNI AD, Jakarta pada Jumat, 24 Maret 2023.

Menurut Idil, mutasi di tubuh TNI adalah sesuatu yang lumrah. Apalagi Hasan berpengalaman sebagai Komandan Grup A Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres pada 2014-2016 ketika Joko Widodo alias Jokowi menjadi kepala negara.

Advertising
Advertising

"Kalau melihat catatan belakang Mayjen Mohamad Hasan, beliau cukup berpengalaman," ujar peneliti Indonesia Politics Research and Consulting (IPRC) itu.

Dia juga menganggap Hasan tak memiliki rekam jejak yang bertentangan dengan organisasi kemasyarakatan alias ormas. Berbeda dengan Dudung Abdurachman yang terkesan galak terhadap ormas ketika menjabat Pangdam Jaya. Dudung pernah menyerukan agar Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan pada 2020.

Selain itu, Hasan yang berasal dari Sumatera Barat juga dianggap mempunyai kedekatan khusus terhadap persoalan agama. "Beliau juga cukup dekat dengan beberapa ulama. Jadi, saya menangkapnya tidak sampai ke arah sana (mengikuti jejak Dudung)," ucap Idil.

"Sejauh ini masih normatif, kalau dilihat galak seperti Pak Dudung dan segala macam, itu dalam konteks untuk menjaga keamanan area Jakarta," lanjut dia merespons sosok Pangdam Jaya yang baru.

Pilihan Editor: Profil Mayjen Mohamad Hasan yang Diangkat Jadi Pangdam Jaya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

1 jam lalu

Jokowi Soal Susunan Kabinet Prabowo: Kalau Enggak Diminta Saran tapi Ikut Nimbrung, Enggak Boleh

Menurut Jokowi, berbagai masukan tentang susunan kabinet mendatang itu boleh diberikan jika Prabowo meminta.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

2 jam lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

2 jam lalu

Nadiem Berterima Kasih ke Jokowi atas Dukungan terhadap Merdeka Belajar

Nadiem mengatakan, semua keberhasilan gerakan Merdeka Belajar selama ini berkat dukungan dan arahan dari Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

2 jam lalu

Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit

Presiden Jokowi menyebut Indonesia memiliki peluang pasar yang besar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan motor listrik. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

3 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

3 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

4 jam lalu

Jokowi Tegaskan Penyusunan Kabinet Baru Hak Prerogatif Prabowo: Kalau Usul-usul Boleh

Jokowi menegaskan susunan kabinet pada pemerintahan mendatang merupakan hak prerogatif Presiden Terpilih dalam hal ini Prabowo

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

5 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

5 jam lalu

Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang Bakal Direlokasi ke Bolaang Mongondow

Kementerian PUPR bakal merelokasi merelokasi warga terdampak erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

5 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya