Alasan GP Center Dukung Kaesang ke Pilkada Depok, Mirip PKS Tarik Nur Mahmudi Ismail

Rabu, 29 Maret 2023 16:35 WIB

Ketua Harian DPP Ganjar Pranowo (GP) Center Thomas Djunianto menyebutkan alasan organisasinya mendorong Kaesang Pangarep maju di kontestasi Pilkada Depok 2024. Foto : Dokumen Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Ganjar Pranowo Center atau GP Center, Thomas Djunianto, menyatakan pihaknya mengirim postingan di instagram perihal poster dan narasi dukungan Kaesang Pangarep maju di Pilkada Depok 2024.

"Bima (pengirim postingan) itu Sekjen kami, melalui flyer kami ingin menyampaikan gagasan dan ide kami bahwa Depok butuh pemimpin yang muda dan bikin masyarakatnya ceria. Jadi dibawa asyik," kata Thomas, Rabu, 29 Maret 2023.

Sehingga, kata Thomas, tokoh yang pas adalah Kaesang Pangarep yang memiliki pengalamam di bisnis, mengelola Persis Solo, dan Komisaris RANS Entertainment. "Menurut kami cocok bawa Depok yang kayanya makin ke sini makin suram," kata Thomas geram.

Ia mencontohkan festival budaya dan musik tidak ada lagi di Depok. Bahkan, kata dia, akar budaya Kota Depok yang sebenarnya berdiri atas heterogenitas masyarakatnya, sudah tercerabut.

"Kalau sekarang kan yang berkembang adalah Kota Depok yang banyak sekolah-sekolah berbasis agama, juga perumahan-perumahan khusus muslim, itu mulai banyak tuh. Itu diperkuat lagi dari hasil studi Setara Institute bahwa Depok adalah kota intoleran," kata Thomas.

Advertising
Advertising

Jadi, dia melanjutkan, Depok butuh sosok nasional, di samping kompetensinya, seperti latar belakang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berdiri di Depok menarik Nur Mahmudi Ismail.

"Dari tingkat nasional, waktu itu Menteri Kehutanan, dia turun ke sini, kenapa kami lirik Mas Kaesang, ya kami tahu dari rekam jejak bapak dan kakaknya yang membawa unsur keberagaman dan menghargai keberagaman yang ada di masyarakat setempat. Itulah yang kami fikir bahwa Kaesang pun akan begitu," katanya.

Baca juga: Menyimak Perjalanan Kaesang Pangarep Menuju Dunia Politik

Depok dianggap tak punya stok sosok bagus

Menanggapi statement dari Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Depok Hendrik Tangke Allo, ia menilai saat ini Depok tidak ada stok sosok yang bagus dan tidak punya track record mengkampanyekan nilai-nilai yang dibawa Jokowi.

"Karena terbukti, mana suara PDI Perjuangan sebagai penyeimbang dari unsur legislatif tapi tidak ada suaranya. Itu yang akhirnya membuat kami mencari sosok seperti Mas Kaesang bisa mewakili nilai-nilai yang kami perjuangkan," ucapnya.

Thomas menegaskan bahwa relawan Ganjar sebagai representasi keberagaman, pluralitas dan menolak intoleransi sepakat untuk mendorong Kaesang mengikuti kontestasi Pilkada Depok 2024.

"Tandemnya ada beberapa elite partai yang sudah telepon juga, kami lihat perkembangannya juga, yang penting kami deklarasi dulu," kata Thomas.

Pilihan Editor: Kaesang Jokowi Diminta Jadi Wali Kota Depok, DPC PDIP: Kenapa Jauh-jauh ke Solo

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

39 menit lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

3 jam lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

4 jam lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

14 jam lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

19 jam lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

21 jam lalu

Tim Hukum TKN Sebut Gugatan PDIP di PTUN Tak Pengaruhi Pelantikan Prabowo-Gibran

Tim Prabowo-Gibran mengatakan gugatan PDIP ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terhadap KPU RI tidak akan mempengaruhi pelantikan pemenang Pilpres

Baca Selengkapnya

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

21 jam lalu

Diusung PDIP jadi Cagub DKI Jakarta, Basuki Hadimuljono: Saya Sudah 70 Tahun..

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku tidak mau masuk bursa Cagub DKI Jakarta karena sudah berusia 70 tahun.

Baca Selengkapnya

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

23 jam lalu

PSI Sebut Nama Jokowi Jadi Rebutan usai Tak Dianggap PDIP

Ketua DPP PSI, Andre Vincent Wenas, mengatakan nama Presiden Jokowi menjadi rebutan di luar PDIP. PSI pun mengklaim partainya adalah partai Jokowi.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

1 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

1 hari lalu

Seleksi CPNS Diminta Ditunda hingga Usai Pilkada, Rentan Menjadi Komoditas Politik

Ketua Ombudsman RI Mokhammad Najih menyarankan agar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) ditunda hingga Pilkada selesai.

Baca Selengkapnya